Donald Trump Unggah Klaim Anak-anak Kebal Covid-19, Facebook dan Twitter Lakukan Tindakan Tegas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WASHINGTON, DC - 14 JULI: Presiden AS Donald Trump berbicara kepada media di Rose Garden di Gedung Putih pada 14 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden Trump berbicara tentang beberapa topik termasuk kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pasar saham dan hubungan dengan China ketika coronavirus terus menyebar di AS, dengan hampir 3,4 juta kasus yang dikonfirmasi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raksasa media sosial, Facebook, mengambil langkah tegas terhadap aksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Facebook menghapus salah satu postingan Donald Trump.

Hal itu lantaran Facebook menganggap Trump membagikan informasi yang salah tentang Covid-19.

Diberitakan Al Jazeera, unggahan itu berisi tautan ke sebuah video wawancara dengan Fox & Friends pada Rabu pagi (5/8/2020).

Dalam video itu, Trump mengklaim bahwa anak-anak "hampir kebal" terhadap Covid-19.

"Video ini menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19, yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar misinformasi COVID yang berbahaya," kata juru bicara Facebook.

Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020. (JIM WATSON / AFP)

Baca: Khawatirkan Keamanan, Donald Trump Beri Waktu 45 Hari pada ByteDance untuk Jual TikTok ke Microsoft

Tweet yang berisi video yang diposting oleh akun kampanye @TeamTrump kampanye Trump dan dibagikan oleh presiden juga kemudian disembunyikan oleh Twitter Inc karena melanggar aturan salah informasi Covid-19.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan pemilik akun @TeamTrump akan diminta untuk menghapus tweet tersebut sebelum mereka dapat men-tweet lagi.

Tim kampanye Trump menuduh perusahaan-perusahaan itu bias terhadap presiden.

Bagi mereka, Trump telah menyatakan sebuah fakta.

Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi coronavirus, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. (JIM WATSON / AFP)

Baca: Minta Konten Ujaran Kebencian Dihapus, Unilever dan 159 Perusahaan Dunia Stop Iklan di Facebook

"Suatu hari, tampilan lain dari bias mencolok di Silicon Valley terhadap presiden ini, di mana aturan hanya ditegakkan dalam satu arah," kata Courtney Parella, juru bicara kampanye.

"Presiden menyatakan fakta bahwa anak-anak kurang rentan terhadap virus korona," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan: "Perusahaan media sosial bukanlah penengah kebenaran."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan sementara orang dewasa merupakan kasus Covid-19 yang paling banyak diketahui hingga saat ini.

Analisis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap enam juta infeksi antara 24 Februari dan 12 Juli menemukan bahwa persentase anak-anak berusia 5-14 tahun sekitar 4,6 persen.

FOTO: Presiden Donald Trump saat melakukan jumpa media bersama Presiden Meksiko, 8 Juli 2020 di Washington D.C. (JIM WATSON / AFP)

Baca: Donald Trump Ingin Tunda Pilpres AS, Senator Partai Republik: Tidak Ada dalam Sejarah Amerika

Tetapi selama briefing di Gedung Putih pada hari Rabu, Trump mengulangi klaimnya bahwa virus memiliki sedikit pengaruh pada anak-anak.

"Anak-anak menanganinya dengan sangat baik," katanya kepada wartawan.

"Jika Anda melihat jumlahnya, dalam hal kematian, kematian ... untuk anak-anak di bawah usia tertentu ... sistem kekebalan mereka sangat kuat dan sangat kuat. Mereka tampaknya dapat menanganinya dengan sangat baik dan itu menurut untuk setiap klaim statistik. "

Seberapa besar kemungkinan anak-anak untuk terkena atau menyebarkan virus corona telah menjadi masalah yang sangat kontroversial di AS.

Terlebih lagi ketika mereka mulai membuka kembali sekolah-sekolah.

Kebijakan itu dinilai penting untuk memungkinkan banyak orangtua kembali bekerja.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer