Soal Ledakan Beirut, Donald Trump Sebut Kejadian Tersebut Sebagai Serangan yang Mengerikan

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. STR / AFP

Ibukota Lebanon diguncang oleh ledakan hebat Selasa malam.

Dalam sebuah rekaman dari tanah menunjukkan kerusakan signifikan dan gumpalan asap naik di atas kota.

Baca: Pemerintah Lebanon Dinilai Jadi Kaki Tangan Hizbullah, Diminta Tak Ikut Campur Urusan Israel

Baca: Israel Dinilai Melanggar Kedaulatan Negara Lebanon, PM Hassan Diab: Saya Minta Hati-Hati

Agence France-Presse menyatakan, dua ledakan terjadi di pelabuhan Beirut.

Para pejabat di sana menuturkan, petugas pemadam kebakaran terlihat memadamkan api di sebuah gudang di tempat ledakan.

Menteri Kesehatan Lebanon awalnya mengatakan setidaknya 50 orang tewas dan 2.700 lainnya terluka dalam ledakan itu.

Kemudian jumlah tersebut meningkatkan jumlahnya menjadi 70 orang dan lebih dari 3.500 lainnya terluka.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab  telah berjanji bahwa mereka yang bertanggung jawab atas ledakan besar di pelabuhan Beirut, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, akan dimintai pertanggungjawaban.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban,"  katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa seperti dilansir oleh Aljazeera.

"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya,” katanya.

Penyebab pasti ledakan yang dirasakan di seluruh ibukota itu tidak segera jelas, tetapi para pejabat mengatakan itu bisa dikaitkan dengan bahan peledak yang disita dan disimpan di gudang selama bertahun-tahun.

Diab, dalam pidatonya, menjanjikan pengumuman tentang gudang berbahaya ini yang telah ada selama enam tahun, sejak 2014.

Ia juga meminta bantuan internasional untuk membantu Lebanon, yang sudah berjuang dengan krisis ekonomi terburuk dan wabah virus corona yang melonjak.

"Saya mengirim seruan mendesak kepada semua negara yang berteman dan bersaudara dan mencintai Libanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini," kata Diab.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 16 Maret 1985, Penculikan Jurnalis AS oleh Militan Lebanon, Ditahan 7 Tahun

Kekacauan di jalanan

Ledakan pada hari Selasa menghancurkan banyak pelabuhan, merusak gedung-gedung di ibukota dan mengirim awan jamur raksasa ke langit.

Menutip laporan Al Jazeera,  ledakan di Ibukota Lebanon itu menyebabkan "kekacauan di jalanan".

"Kekuatannya sangat besar - menghancurkan bangunan, kaca di mana-mana, dan itu memakan korban."

Orang-orang berkumpul dengan mobil-mobil yang hancur setelah ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung dan mengirimkan gumpalan besar asap mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. JOSEPH EID / AFP (JOSEPH EID / AFP)

Rumah sakit-rumah sakit Beirut dengan cepat memenuhi kapasitas, meminta pasokan darah dan generator agar lampu mereka menyala.

Lebanon, negara Mediterania timur yang berpenduduk enam juta orang, berada dalam pergolakan krisis ekonomi yang telah menghancurkan bisnis, membuat puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menyebabkan mata uang itu terdepresiasi secara dramatis.

Kesulitan-kesulitan itu hanya meningkat setelah pandemi virus corona.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer