Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jokowi membeli sapi jumbo dari peternak lokal, yakni Rahman Takka.
Sapi seberat 1,2 ton itu ditempatkan di atas karpet seharga Rp 2 juta.
Alasannya agar sapi bernama Puang Tedong itu tidak kedinginan sehingga bisa tidur nyenyak.
Selain itu, di Kabupaten Gresik, Presiden Jokowi membeli sapi peranakan ongole dengan bobot 1,04 ton untuk kurban.
Sapi berwarna putih itu tingginya 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter, dan lingkar tubuhnya 234 sentimeter.
Baca: Idul Adha 2020, Tidak Makan Daging Sapi dan Kambing? Ini 10 Makanan Alternatif Tinggi Protein
Baca: Pemerintah Pakistan Minta Warga Muslim Beli Hewan Kurban secara Online demi Cegah Penularan Covid-19
Ukurannya yang besar tidak terlepas dari cara perawatan yang istimewa, termasuk makanannya yang bernutrisi tinggi.
Presiden Jokowi memilih sapi jenis simental seberat 1 ton untuk kurban Idul Adha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sapi bernama Upin itu dibeli dari Suyatno, warga Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.
Sebelum dijual, sapi Upin itu sering memenangi kontes bersama sapi milik Suyatno lainnya, Ipin.
Baca: Pedagang Hewan Kurban Mulai Gelar Lapak, Pemkot Bekasi Bakal Adakan Rapid Test
Terakhir, kedua sapi itu memenangi kontes di Konawe pada 2019.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi membeli sebuah sapi limousin sebagai hewan kurban bagi masyarakat di Samarinda, Kalimantan Timur.
Pemilik Sapi, Subroto (50), mengemukakan, sapi kurban tersebut diberi makan ampas tahu.
Subroto bahkan harus membeli enam karung ampas tahu dalam satu hari untuk memberi makan sapi-sapinya.
Dalam sehari, ia harus mengeluarkan uang minimal Rp 120.000 untuk pakan ternak.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Lebaran Iduladha 1441 H, Pengurus Gereja Katedral Sumbangkan Sapi untuk Masjid Istiqlal