Pengakuan Korban 'Gilang Bungkus' Fetish Kain Jarik, Mengaku Jijik dan Berharap Pelaku Dipenjara

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban 'gilang bungkus jarik' yang beredar di media sosial.

Setelah utasnya viral, korban mengatakan tidak berhubungan lagi dengan pelaku.

"Nggak mau, sih. Jijik aku. Harapannya Mas Gilang bisa diusut. Minimal DO dari kampus ya atau bisa dipenjara," ungkapnya.

Akun @m_fikris juga melampirkan tangkapan layar percakapannya dengan Gilang.

Salah satunya yang menyatakan bahwa pelaku akan memberi bayaran.

"Gimana dek? Nanti aku dobel deh bayarannya," kata Gilang dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut.

Kepada Surya, korban mengatakan bahwa ia memang benar dijanjikan akan diberikan bayaran.

"Dijanjikan, belum dikasih. Dan saya nggak peduli sama uang sebenarnya. Saya membantu hanya kasian," katanya.

Menurut penuturannya, temannya yang kala itu juga menjadi korban fetish kain jarik bermodus penelitian itu juga dijanjikan sejumlah uang.

"Janjinya sih begitu. Tapi sebenarnya saya dan teman saya nggak peduli sama uang atau janjinya dibayar. Kami hanya bantu karena kasihan," tegasnya.

Seperti diketahui, fetish adalah penyimpangan seksual dimana seorang individu yang terangsang dengan bagian tubuh non seksual atau benda-benda non seksual seperti ketiak, highheels, jempol kaki, pusar, sama dengan jari tangan.

Dalam kasus ini pelaku terangsang ketika melihat seseorang dibungkus dengan kain jarik.

Akun @m_fikris membeberkan soal perangai pelaku yang dia sebut bernama Gilang.

Baru sadar dirinya menjadi korban pelecehan seksual, akun @m_fikris pun mengurai kisahnya.

Kejadian yang dialami @m_fikris itu pun kini tengah menjadi perhatian netizen.

Nama Gilang dan cerita @m_fikris pun bertengger di puncak trending Twitter.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)(surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelecehan Fetish Kain Jarik Diusut Polda Jatim, Ini Kelakuan Nyeleneh Gilang yang Bikin Korbannya Jijik.



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer