"Keingintahuan, Wawasan, Semangat, Peluang. Jika Anda memikirkannya, semua robot Mars di lalu ini adalah kualitas yang kita miliki sebagai manusia.
Kita selalu memiliki rasa ingin tahu dan mencari peluang. Kita memiliki semangat dan wawasan untuk menjelajahi Bulan, Mars, dan sebagainya.
Tapi jika penjelajah ingin menjadi kualitas kita sebagai bangsa, kita melewatkan hal paling penting: ketekunan (Perseverance).
Kita sebagai manusia berevolusi sebagai makhluk yang bisa belajar beradaptasi dengan situasi apa pun, tidak peduli seberapa kerasnya.
Kita adalah spesies penjelajah, dan kita akan menemui banyak kemunduran dalam perjalanan ke Mars.
Namun, kita bisa bertahan. Kita, bukan sebagai sebuah bangsa, tetapi sebagai manusia tidak akan menyerah.
Umat manusia akan selalu bertahan di masa depan. " Tulis Alexander Mather dalam esainya.
Kompetisi seperti ini bukan yang pertama kali diselenggarakan oleh NASA.
Robot beroda pertama NASA yang mendarat di planet itu pada 1997, bernama Microrover Flight Experiment.
Kemudian nama itu diganti menjadi Sojourner oleh siswa berusia 12 tahun yang berasal dari Connecticut.
Nama Sojourner merujuk pada aktivis hak-hak perempuan, Sojourner Truth.
Selanjutnya, robot tahun 2004 diberi nama Spirit and Opportunity dinamai oleh siswa asal Arizona.
Sementara itu, mesin terakhir NASA yang disebut Curiousity, dinamai oleh siswa asal Kansas yang berusia 11 tahun.
Perseverance Jelajahi Mars untuk Lacak Bukti Kehidupan
Robot penjelajah Perseverance akan memulai usaha untuk mencoba membawa batu ke bumi, agar bisa diteliti.
Ia akan menjelajah mnecari sampel terbaik agar bisa disimpan dan dimanfaatkan dalam misi berikutnya.
Hal itu juga akan membantu ilmuwan untuk mempelajari apakah di Mars pernah ada kehidupan atau tidak.
Perkembangan terakhir, robot penjelajah Perseverance tiba di Kennedy Space center NASA yang ada di Florida.
Kini robot tersebut tengah memulai persiapan terakhir sebelum peluncuran, antara 17 Juli dan 5 Agustus.