Ketegangan Diplomatik Meninggi, China dan Rusia Kompak Sebut AS sebagai Biang Kisruh di Negara Lain

Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Perkembangan pada Senin (27/7/2020) lalu, diketahui China marah besar terhadap Amerika Serikat.

Pemicunya adalah aksi penegak hukum Amerika Serikat yang memaksa memasuki konsulat jenderal China di Houston.

Baca: Berkali-kali Lempar Tuduhan Penyebar Covid-19, Peneliti dari China Tuntut Donald Trump Meminta Maaf

Melansir pemberitaan People's Daily, Kementerian Luar Negeri China pada hari Sabtu (25/7/2020) menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap aparat penegak hukum AS yang memaksa masuk ke konsulat jenderal Tiongkok di Houston.

Diberitakan sebelumnya, petugas penegak hukum S pada hari Jumat memasuki tempat konsulat jenderal Tiongkok di Houston secara paksa.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan tempat konsulat jenderal China di Houston adalah tempat diplomatik dan konsuler serta properti nasional China.

Orang-orang berkerumun di area depan Konsulat China di Houston, Amerika Serikat. (AFP)

Dia menegaskan, berdasarkan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler dan China-AS, Amerika Serikat tidak boleh melanggar hak konsulat jenderal Tiongkok di Houston dengan cara apa pun.

"China telah menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan oposisi yang kuat terhadap langkah AS yang memaksa masuk ke tempat konsulat jenderal China di Houston, dan telah mengajukan pernyataan serius."

"China akan membuat tanggapan yang tepat dan diperlukan dalam hal ini," kata Wang.

Baca: Balas Pengusiran Konsulat di Houston, China Titahkan Pengosongan Konsulat Amerika Serikat di Chengdu

Diberitakan sebelumnya, mengutip Reuters, sekelompok aparat penegak hukum AS yang didampingi oleh pejabat Departemen Luar Negeri AS terlihat memaksa masuk ke dalam gedung konsulat China di Houston pada Jumat (24/7/2020).

Kejadian itu terjadi tak lama setelah AS memerintahkan Tiongkok untuk segera menutup konsulatnya di Houston.

Reuters memberitakan, dalam kelompok itu termasuk seorang pria yang disebut-sebut sebagai pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS untuk Misi Luar Negeri, Cliff Seagroves.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menjawab pertanyaan dari Reuters tentang Seagroves atau aktivitas kelompok tersebut di Konsulat China.

Baca: Selain Sabotase Data Covid-19, Amerika Serikat Menduga Ilmuwan China Bekerja untuk Militer Negaranya

Setelah sekelompok orang tersebut membuka pintu belakang Konsulat China dan masuk, dua anggota berseragam dari Biro Keamanan Diplomatik AS Negara Bagian Texas tiba untuk menjaga pintu.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Reuters, staf Konsulat China di Houston telah meninggalkan gedung tidak lama setelah jam 16.00 waktu setempat dengan menggunakan kendaraan, sebelum pintu dipaksa terbuka.

Pengusiran konsulat AS di Chengdu

Hubungan AS-China meningkat minggu ini, ketika Konsulat AS di Chengdu diperintahkan untuk ditutup menyusul penutupan paksa Konsulat China di Houston, dengan kedua pihak menuduh pihak lain telah membahayakan keamanan nasional.

Batas waktu bagi orang AS untuk keluar dari Chengdu masih belum jelas. Tetapi, mengutip Channelnewsasia.com, wartawan AFP melihat petugas kebersihan membawa kantong-kantong besar sampah hitam dari Konsulat AS pada Sabtu (25/7/2020).

Salah satu kantong besar itu terbelah dan tampaknya berisi kertas robek. Setidaknya, sepuluh karung dikeluarkan dari gedung Konsulat AS di Chengdu pada Sabtu dini hari.

Baca: Menyusul Laut China Selatan, Sungai Mekong Diprediksi Jadi Arena Baru dalam Konflik AS-China

Konsulat Amerika Serikat di Chengdu, China, ditutup sebagai aksi balasan China atas penutupan Konsulat China di Houston, Amerika Serikat. (AFP)

Seorang pekerja dengan bantuan derek kecil melepas lambang AS berbentuk lingkaran dari depan Konsulat, hanya menyisakan bendera Amerika Serikat yang berkibar di gedung yang sekarang tidak bertanda.

Staf lain terlihat mendorong troli di dalam Konsulat AS. Ada staf yang membawa tong logam besar yang kosong, sementara beberapa lainnya menarik koper beroda.

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer