Sopir dan Penumpang Travel Tewas Telanjang dalam Mobil di Kapal, Masih Tetangga Satu Kecamatan

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan proses evakuasi dua orang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Putra yang ditemukan tewas tanpa busana di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. jasad keduanya ditemukan pada Minggu (26/7/2020) pukul 20.30 WIB oleh rekannya. Diduga keduanya tewas akibat keracunan karbon monoksida saat berhubungan badan di mobil.

Sedangkan sang perempuan adalah RW (33) yang merupakan satu dari penumpang travel yang dikemudikan S.

RW adalah warga Tanjung Makmur, Padamaran Timur, OKI, Sumatera Selatan.

Diduga, sebelum tewas di dalam mobil, S dan RW (33) melakukan hubungan badan.

"Yang pasti berdasarkan hasil visum itu vaginanya ada luka lecet," ungkap Yudhis.

"Diduga akibat benda tumpul, terus ada bercak sperma, diduga sudah melaksanakan hubungan intim," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan dari keluarga, keduanya tidak memiliki hubungan apa pun meskipun bertempat tinggal di satu kecamatan.

Keduanya juga bukan merupakan pasangan karena masing-masing sudah memiliki keluarga.

"Saling kenal satu kecamatan kan, bukan (pasutri). Keduanya sudah berkeluarga," ujar Yudhis.

Berdasarkan hasil pemeriksan di tubuh keduanya, tidak ditemukan luka bekas tanda-tanda kekerasan.

Dugaan bisnis travel illegal

Petugas melakukan proses evakuasi dua orang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Putra yang ditemukan tewas tanpa busana di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. jasad keduanya ditemukan pada Minggu (26/7/2020) pukul 20.30 WIB oleh rekannya. Diduga keduanya tewas akibat keracunan karbon monoksida saat berhubungan badan di mobil. (Kompas.com)

Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Juni menjelaskan pada Sripoku.com bahwa pihaknya baru mengetahui informasi mengenai ditemukan dua penumpang di dalam mobil Innova BG 1795 J dari media.

Selain itu diakuinya juga dari data yang ada di Samsat, mobil tersebut sama sekali belum di balik nama.

"Kita masih lakukan pengecekan, apakah pajak hidup atau mati. Karena, biasanya kalau sudah beberapa kali berpindah tangan, sangat jarang untuk membayar pajak lantaran tidak ada identitas atau KTP sesuai di STNK," kata Juni saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).

Dikatakan Juni, mobil tersebut dimungkinkan dijadikan bisnis travel gelap.

Terlebih berdasarkan fakta lapangan, terdapat 6 penumpang lain yang diangkut oleh supir dengan tujuan Palembang-Blora.

Selain itu mobil yang digunakan juga belum membayar pajak.

Setelah ditelusuri, pemilik mobil tersebut ternyata sudah beberapa kali berpindah tangan.

Dikonfirmasi oleh Kepala Desa (Kades) Terentang Rudi Zaini, mobil tersebut pernah dimiliki oleh warganya bernama Zuhri.

Namun mobil tersebut oleh Zuhri sudah dijual.

"Mobil itu di jual sejak Tahun 2009 lalu ke showroom Palembang, dan dibeli kembali oleh orang Pelajau, dan dijual pada orang Pulau, dan jual lagi pada orang Pampangan," ujar sang Kades, Senin (27/7/2020).

Halaman
123


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer