Saling tuduh terkait Covid-19 dan perang dagang membuat hubungan antara dua negara besar tersebut semakin memburuk.
Situasi terkini, hubungan diplomatik antara Washington dan Beijing semakin memburuk atas aksi saling mengusir kantor konsulat.
Diketahui Washington memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka yang berada di Houston, pada Jumat (24/7/2020) lalu.
Sebagai balasan, Kantor Konsulat Amerika Serikat (AS) di Kota Chengdu, China, "diusir" pada Sabtu (25/7/2020), sehari setelah Beijing memerintahkan penutupan dalam pertempuran diplomatik dengan Washington.
Hubungan AS-China meningkat minggu ini, ketika Konsulat AS di Chengdu diperintahkan untuk ditutup menyusul penutupan paksa Konsulat China di Houston, dengan kedua pihak menuduh pihak lain telah membahayakan keamanan nasional.
Baca: Selain Sabotase Data Covid-19, Amerika Serikat Menduga Ilmuwan China Bekerja untuk Militer Negaranya
Baca: Menyusul Laut China Selatan, Sungai Mekong Diprediksi Jadi Arena Baru dalam Konflik AS-China
Batas waktu bagi orang AS untuk keluar dari Chengdu masih belum jelas. Tetapi, mengutip Channelnewsasia.com, wartawan AFP melihat petugas kebersihan membawa kantong-kantong besar sampah hitam dari Konsulat AS pada Sabtu (25/7/2020).
Salah satu kantong besar itu terbelah dan tampaknya berisi kertas robek. Setidaknya, sepuluh karung dikeluarkan dari gedung Konsulat AS di Chengdu pada Sabtu dini hari.
Baca: Berkali-kali Lempar Tuduhan Penyebar Covid-19, Peneliti dari China Tuntut Donald Trump Meminta Maaf
Seorang pekerja dengan bantuan derek kecil melepas lambang AS berbentuk lingkaran dari depan Konsulat, hanya menyisakan bendera Amerika Serikat yang berkibar di gedung yang sekarang tidak bertanda.
Staf lain terlihat mendorong troli di dalam Konsulat AS. Ada staf yang membawa tong logam besar yang kosong, sementara beberapa lainnya menarik koper beroda.
Beijing mengatakan, penutupan Konsulat AS di Chengdu adalah "tanggapan sah dan perlu terhadap tindakan tidak masuk akal Amerika Serikat", dan menuduh staf di misi diplomatik itu membahayakan keamanan dan kepentingan China.
Baca: Selain Sabotase Data Covid-19, Amerika Serikat Menduga Ilmuwan China Bekerja untuk Militer Negaranya
Sementara pejabat Washington menyatakan, ada upaya yang tidak dapat diterima oleh Konsulat China di Houston untuk mencuri rahasia perusahaan AS dan penelitian medis dan ilmiah.
Para diplomat China terakhir meninggalkan Konsulat Houston pada Jumat (24/7/2020) karena batas waktu 72 jam untuk menutup misi telah berlalu. Staf terlihat memuat karung-karung besar berisi dokumen dan barang-barang lainnya ke truk dan melemparkan beberapa ke dalam bak.
Baca: Ini Alasan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac dari China Diuji Klinis Fase 3 di Indonesia
Ketegangan meningkat antara kedua kekuatan dunia ini di berbagai bidang, termasuk perdagangan, penanganan virus corona baru China, dan undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong, dengan AS pekan ini memperingatkan "tirani baru" dari China.
Titah dari negeri Paman Sam untuk mengusir konsulat China disebut sebagai bentuk "provokasi politik" oleh Beijing.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan keputusan itu diambil karena China dituduh telah "mencuri" kekayaan intelektual.
Kemenlu China mengecam langkah tersebut di Twitter, dengan menyebutkan kedutaan mereka di Washington DC telah menerima ancaman kematian.
Baca: Jelang Pilpres dan Demi Perbaiki Citra Politik, Donald Trump Kini Wajibkan Masker untuk Warga AS
Sebelumnya, melalui rekaman video, beberapa individu tak dikenal tampak membakar kertas di keranjang sampah yang terletak lahan gedung konsulat China di Houston.
Ketegangan antara AS dan China sangat meningkat akhir-akhir ini.