Bahkan dalam aktivitas intim ini cukup banyak kalori yang dibakar, yakni sekitar 100-150kcal.
ketika berhubungan seks, pasangan yang beraa di atas atau posisi aktif, bisa mengeluarkan energi lebih banyak.
Aktivitas ini mampu membakar kalori yang akan berdampak baik bagi kesehtan ketimbang kondisi tanpa aktivitas fisik.
2. Produksi hormon endorfin
Dalam berhubungan seks, ketika orgasme maka pasangan akan mengeluarkan hormon endorfin atau endogenic morphine.
Ini adalah sejenis morfin alamiah yang diproduksi oleh tubuh.
Hal inilah yang menjadi penyebab ketika usai orgasme akan terasa rileks, ngantuk, bahkan rasa sakit hilang.
Endorfin mempunyai sifat analgesik, ykni meningkatkan nilai ambang nyeri.
3. Ada rasa nyaman dan puas selain orgasme
Untukmendapatkan hormon endorfin tak harus melalui orgasme.
Orgasme memang memberi manfaat positif untuk kesehatan fisik dan psikologis.
Namun, perlu dketahui orgasme tetap saja bukan satu-satunya cara untuk memperoleh kondisi sehat
Kenyataannya olahraga juga bisa menjadi rangsangan pada tubuh yang bisa menghasilkan hormon ini.
Maka dari itu, tak heran jika usai olahraga,, pikiran akan terasaenak.
Hal ini juga masuk alam pengaruh endoorfin.
Oleh sebab itulah bagi pasangan yang sudah tua dan tidak memungkinkan untuk berhubungan seks maka kebersamaan dan keakraban bisa memberikan banyak manfaat.
Sebagai contoh, pasangan dapat melakukan hal-hal maupun aktivitas bersama yang menyenangkan untuk keduanya.
Baca: Berhubungan Intim Kala Pandemi Perlu Gunakan Masker Demi Cegah Penularan Corona, Ini Penjelasannnya
Baca: Akibat Buruk Tidak Berhubungan Seks Dalam Jangka Waktu Lama, Bisa Mengganggu Kondisi Kesehatan?
Sehingga tak perlu mengonsumsi obat kuatt, atau bahkan melakukan cara membabi buta aar mendapatkan orgasme.
Bagi mereka yang tidak mempunyai pasangan, rasa puas ini bisa diperoleh lewat hal lain.
Sebagai contoh yakni dengan melakukan aktivitas sosial dan kegiatan ;ainnya yang bermanfaat.