Tunda Bantu Ibu Melahirkan dengan Alasan Tak Ada Asisten, Izin Praktik Bidan SF Dicabut

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu melahirkan bayi di depan rumah bidan di Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.

Mengetahui Aljannah sudah melahirkan, suami bidan SF masuk ke dalam rumah untuk memanggil istrinya.

Tidak lama kemudian, Bidan SF keluar rumah untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan APD lengkap.

“Kami langsung diarahkan masuk ke dalam rumah, kemudian anak dan istri saya dibersihkan. Setelah dibersihkan, anak saya diletakkan di inkubator selama kurang lebih lima belas menit,” ujar Zainuri.

Dalam pelayanan tersebut Zainuri beserta istrinya masih membayar biaya sebesar Rp 800.000.

“Pukul 23.30 WIB kami disuruh pulang, alhamdulilah anak saya lahir dengan normal, jenis kelamin perempuan,” kata Zainuri.

Penderitaan istri Zainuri tidak berhenti di situ. Pasalnya, saat tiba di rumah, Aljannah masih mengalami pendarahan.

Sehingga keesokan harinya Zainuri memanggil bidan lain untuk meminta pertolongan.

“Keesokan harinya istri saya mengalami pendarahan besar dengan wajah pucat, jadi saya memanggil bidan lain. Kalau meminta pertolongan ke bidan yang sama, saya takut kembali terjadi hal yang serupa,” ucap Zainuri.

(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJakarta.com/Suharno)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beralasan Tak Ada Asisten, Seorang Bidan Biarkan Ibu Ini Melahirkan Sendiri Bayinya di Depan Rumah



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer