Motif dengan unsur batik digunakan dalam berbagai benda oleh masyarakat.
Misalnya bahan kain untuk pembuatan pakaian, kain, tas, sprei, dan motif batik yang digunakan untuk produk seperti sepatu, topi, keramik, dan sebagainya.
Selain identik dengan suku Jawa, batik kini semakin berada di level nasional dengan banyak diciptakan berbagai motif batik di berbagai daerah.
Bahkan, batik juga pernah di klaim oleh Malaysia beberapa waktu lalu.
Kali ini, giliran China yang mengklaim bahwa batik merupakan produk khas negeri tersebut.
Baca: Di China, Pedagang Online, Gamer Profesional dan Blogger Kini Diakui sebagai Pekerjaan Resmi
Baca: China Peringatkan Munculnya Pneumonia Misterius di Kazakhstan: Lebih Mematikan daripada Covid-19!
Sebuah twit dari media China, China Xinhua News di @XHNews yang mendeklarasikan bahwa batik merupakan karya asli kelompok masyarakat di negeri panda tersebut.
Unggahan yang diunggah pada hari, Minggu (12/7/2020), itu pun mendapat ratusan komentar dan hujatan yang sebagian besar datang dari netizen Indonesia.
Komentar netizen Indonesia berupa hujatan dan tidak setuju atas klaim batik yang dibuat oleh China.
Batik sebagai warisan budaya Indonesia, kali ini kembali diklaim sebagai budaya orang asing.
Padahal pada 2009 silam, badan PBB UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan dari Indonesia.
Dalam laman resminya, UNESCO menyebut batik Indonesia merupakan teknik, simbol, dan budaya yang melekat pada kain katun atau sutra yang diwarnai dengan tangan.
Batik ini sudah melekat di masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
Bayi digendong menggunakan kain batik panjang, orang beraktivitas banyak mengenakan pakaian batik, pun dengan orang meninggal yang kebanyakan diselimutkan kain batik.
Meski dipakai untuk berbagai keperluan, batik memiliki corak yang amat beragam dengan makna yang berbeda-beda pula.
Misalnya makna keberuntungan, kemakmuran, ketegasan, dan lain sebagainya. Proses penggambaran batik ini menggunakan lilin panas yang dibentuk menjadi titik dan garis dan titik dengan alat khusus.
Ada juga yang menggunakan teknik celup untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Banyaknya ragam corak batik Indonesia disebut karena adanya pengaruh berbagai faktor, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa burung merpati China, merak India, hingga bunga sakura Jepang.
Namun di balik itu semua, batik Indonesia mencerminkan kreativitas dan keyakinan spiritual masyarakatnya.
Kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.