"Kemudian, melakukan rekonstruksi di tempat kejadian untuk mengetahui jalannya peristiwa tersebut," jelas Yusri.
Dari hasil kontruksi tersebut, ternyata benar kabel yang berada di dalam sel terletak di langit ruang tahanan yang cukup tinggi.
Dia menyebutkan sulit bagi tahanan untuk meraih kabel tersebut.
"Setelah dilakukan rekonstruksi diketahui memang betul bahwa memang kabel itu sangat tinggi, tidak mungkin bisa digapai. Kabel itu adanya di ujung (atas) dalam sel tahanan khususnya," terang Yusri.
"Kemudian dia naik ke atas, dengan ketinggiannya dia meloncat menarik kabel tersebut, kemudian itu yang dililitkan (ke leher)," imbuh Yusri.
Saat ditemukan petugas lapas, Yusri menuturkan Frans dalam kondisi lemas dan belum meninggal dunia.
Frans sempat dievakuasi ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan selama tiga hari.
"Dirawat 3 hari pukul 20.00 tadi malam, dia meninggal dunia."
FAC alias Francois Abello Camille menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap ratusan anak yang dilakukannya sejak 2019.
Frans berhasil diamankan oleh Subdit 5 Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya di daerah Taman Sari, Jakarta Barat.
Saat diamankan, ditemukan sejumlah barang bukti seperti laptop, 6 kartu memori, dan 6 kamera, 20 alat kontrasepsi hingga 2 vibrator.
Berdasarkan penelusuran pihak kepolisian, sebanyak 305 anak di bawah umur menjadi korban.
Frans menjalankan aksinya dengan modus ingin menjadikan anak-anak tersebut sebagai model foto.
Untuk melakukan aksinya, Frans diketahi selalu menyewa sebuah kamar hotel yang disulap seperti studio foto.
Frans juga membawa sebuah kamera profesional agar nampak seperti fotografer sungguhan.
Setelah sesi foto selesai, Frans melakukan aksi cabulnya kepada para korban.
Tak hanya itu, Frans juga memasang kamera yang tersembunyi untuk merekam aksi cabulnya.
Diketahui pula Frans melakukan kekerasan seperti menendang apabila sang korban menolak disetubuhi.