Hingga saat ini tes spesimen masih berada di kisaran 20.000 lebih per hari.
"Kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan bisa tercapai, 30.000 (spesimen per hari)," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Jokowi meminta tes yang masif ini khususnya dipusatkan di tujuh provinsi yang masih memiliki penularan tinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua.
Ia mencontohkan di DKI Jakarta positivity rate atau perbandingan antara jumlah tes dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melonjak dari 4-5 persen menjadi 10,5 persen.
Oleh karena itu, Presiden ingin jumlah tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) ditingkatkan agar menjangkau lebih banyak masyarakat.
Caranya dengan menambah laboratorium di tiap daerah.
"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah. Plus mobile lab PCR," kata dia.
Baca: Calon Vaksin Virus Corona Buatan Moderna Asal AS Memasuki Fase Uji Coba Ketiga pada Juli Ini
Baca: Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Jokowi meminta tiap daerah menyiapkan rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
"Peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya bed, APD (alat pelindung diri), obat-obatan, ventilator, kamar isolasi," ujar Jokowi.
Sebanyak 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, terkonfirmasi terpapar Covid-19.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Solo Reviono.
25 mahasiswa PPDS tersebut dinyatakan positif setelah melakukan pemeriksaan swab tenggorokan.
Diketahui, mahasiswa kedokteran tersebut tengah menjalani pendidikan dokter spesialis di RSUD Moewardi Solo.
"Iya, ada 25 mahasiswa PPDS dinyatakan positif Covid-19," kata Reviono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (12/7/2020).
Awalnya ada seorang mahasiswa PPDS UNS yang menempuh pendidikan dokter spesialis paru di RSUD Dr Moewardi Solo yang terkonfirmasi Covid-19.
Pihak kampus kemudian melakukan tracing terhadap mahasiswa PPDS UNS yang juga menempuh pendidikan spesialis paru di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng tersebut.
"Ada 80 mahasiswa yang kita tracing. Mereka kita lakukan pemeriksaan swab. Hasilnya ada 25 mahasiswa yang dinyatakan positif," kata dia.
Baca: UNS Surakarta Berikan Bantuan Keringanan Biaya UKT Bagi Mahasiswa di Tengah Covid-19
Baca: Ujicoba Vaksin Covid-19 di Maryland, AS Bereaksi Positif setelah Disuntikkan ke Seorang Pria
Menurut Reviono, 25 mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 sudah menjalani proses isolasi di RS UNS.