Upacara di Istana Negara kali ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Diberitakan Kontan, peserta upacara pada nantinya hanya terbatas untuk 20 orang saja.
"Peserta upacara hanya lima orang setiap angkatan, TNI AU, AD, AL, dan kepolisian hanya lima orang, total 20 orang jadi memang sangat minimalis," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Minggu (12/7).
Peserta dan petugas diwajibkan mengenakan masker dan sarung tangan.
Protokol serupa harus menjadi pedoman upacara di seluruh daerah.
Baca: HUT RI Ke-74, Simak 5 Kejadian Unik saat Upacara 17 Agustus Ini
Petugas upacara juga mengalami pengurangan besar-besaran.
Tahun ini, bahkan tidak ada paskibraka.
"Pengibar bendera sudah diputuskan tahun tidak ada Paskibraka, jadi dipilih dari cadangan Paskibraka 2019," terang Bey.
Total terdapat delapan orang yang disiapkan sebagai petugas pengibar bendera. Baik saat penaikan bendera di pagi hari mau pun penurunan pada sore harinya.
Upacara dimulai pukul 09.45 WIB dan memasuki detik-detik proklamasi pada pukul 10.00 WIB.
Acara penurunan bendera akan dimulai pada pukul 16.00 WIB.
Keterangan Mensesneg
Baca: Zulkifli Hasan Sebut Menkes Terawan Menteri Kesayangan Jokowi, Aman dari Gelombang Reshuffle
Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengatakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI akan tetap digelar pada 17 Agustus 2020 mendatang.
Namun, karena adanya pandemi Corona (Covid-19), Partikno menyebutkan jumlah peserta upacara akan dibatasi.
Menurutnya, jumlah pasukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang hadirpun hanya terbatas.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengatakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI akan tetap digelar pada 17 Agustus 2020 mendatang.
Namun, karena adanya pandemi Corona (Covid-19), Partikno menyebutkan jumlah peserta upacara akan dibatasi.
Menurutnya, jumlah pasukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang hadirpun hanya terbatas.
Kendati demikian, Pratikno memastikan keterlibatan masyarakat dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI tidak menjadi terbatas.