Rekor Dunia Baru Covid-19, Ada Tambahan Lebih dari 69.000 Kasus di AS dalam Sehari

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amerika Serikat melaporkan ada tambahan lebih dari 69.000 kasus Covid dalam sehari pada Jumat (10/7/2020).Foto: Sebuah pemandangan dari atas area parkir Stadium Dodger, Los Angeles, California, pada Jumat (10/7/2020). Orang-orang (di dalam mobil) menunggu giliran tes Covid-19.

Seorang ahli Epidemiologi menyebut permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kembali sekolah hanya bertujuan politis semata.

Adalah Jennifer Nuzzo, ahli yang bekerja di Testing Insight Initiative, Johns Hopkins University yang menyebut permintaan Trump membuka sekolah hanya bertujuan untuk meningkatkan elektabilitasnya jelang pemilihan presiden tahun 2020.

Ia menganggap Trump mempolitisasi masalah kesehatan dan pendidikan di AS.

"Saat anda mengupayakan cara-cara hanya untuk politik dan agar terpilih kembali, saya pikir itu jelas merupakan tindakan yang merugikan atas masalah yang penting ini," kata Nuzzo dalam wawancara untuk Associated Press (AP), Rabu (8/7/2020).

"Ini jelas justru mengalihkan perhatian dari apa yang kita butuhkan saat ini," tambahnya mengkritik pernyataan Trump dalam sebuah diskusi di Gedung Putih, Selasa (7/7).

Sebagai informasi, pembukaan institusi pendidikan di AS sedang menjadi perdebatan.

Baca: Asosiasi Pendidikan Nasional AS Kritik Permintaan Donald Trump Membuka Kembali Sekolah

Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi coronavirus, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. (JIM WATSON / AFP)

Trump pernah memuji langkah Gubernur negara bagian Florida, Ron DeSantis yang menuruti perintahnya membuka sekolah umum pada musim gugur ini.

Di lain hal, Trump mengkritik Universitas Harvard yang mengeluarkan kebijakan kuliah daring pada musim gugur.

"Saya pikir konyol, padahal jalan keluarnya mudah, ya mereka seharusnya malu dengan diri mereka sendiri, jika kalian ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Trump kepada para hadirin dalam diskusi di Gedung Putih.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengirimkan sinyal keputusan atas masalah ini.

Organisasi ini mengatakan bahwa siswa harus kembali ke sekolah tetapi juga perlu mempertimbangkan alternatif pembelajaran virtual untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Robert Redfield mencatat bahwa infeksi Covid-19 cenderung rendah pada anak muda.

Bicara di depan Trump, direktur organisasi ini mengatakan bahwa lebih baik bagi siswa untuk kembali ke sekolah daripada di rumah.

Ia menegaskan bahwa risiko terbesar justru penularan dari anak-anak ke populasi yang lebih rentan.

Redfield menegaskan pihaknya akan mendorong semua sekolah untuk membuka dan memulai kembali aktivitas pelajaran.

Menurutnya, langkah ini dilakukan dengan meminimalkan penyebaran virus corona bersamaan dengan pemberian akses layanan sekolah bagi siswa.

"Jelas risiko yang lebih besar bagi kita saat ini adalah menutup sekolah-sekolah," kata Redfield.

"Tentu akan membuat sedih kita semua saat ada distrik sekolah yang sudah melihat panduan kami tetapi tidak membuka kembali" tambahnya.

Sebagai informasi, pedoman CDC mengimbau agar siswa dan guru menggunakan masker, memberi jarak meja, jadwal, makan di kelas, dan pembatas di wastafel kamar mandi.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar/Tyo)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer