Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.
Dari penangkapan tersangka diamankan, barang bukti yakni, 1 hp merk Nokia, 1 hp merk Vivo, ember warna hijau, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas, serta tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin.
Efriza Yuniar alias Yuyun (50) guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Kamis (9/7/2020).
Kesehariannya, Yuyun dikenal baik dan ramah oleh kalangan para guru di sekolah.
Yuyun merupakan guru kelas V,
Hasnita rekan kerja korban mengakui kalau korban termasuk guru yang paling humoris dan baik hati.
Walaupun, dirinya belum lama bergabung di sekolah dasar ini, Hasnita menilai Yuyun orangnya mudah akrab dan bertanggungjawab apa yang dikerjakan.
Sebab itu, anak muridnya sangat terpukul dan sedih kehilangan wali kelas yang baik dan bijaksana. "Orangnya ramah dan baik," tutur Hasnita, Kamis (9/7/2020).
Baca: Kawannya Perkosa Siswi SMP hingga Hamil 7 Bulan, Anggota DPRD Rayu Rp 1 M untuk Cabut Laporan
Koordinator wilayah Dinas Pendidikan Muara Telang Budiono mengatakan bahwa Efriza Yuniar punya pribadi yang baik, ramah kepada semua orang, penuh dedikasi yang tinggi.
Dari diangkat tahun 2001 belum pernah pindah tugas selama 19 tahun.
Bahkan menetap dengan membuat rumah di samping sekolah.
"Yuyun ramah kepada semua orang penuh dedikasi yang tinggi dan bertanggungjawab," katanya
Diberitakan sebelumnya kasus dugaan pembunuhan terjadi di Banyuasin.
Ketika ditemukan, korban sama sekali tidak mengenakan busana.
Baca: Siswi SMK di Deliserdang Lapor Polisi Telah Diperkosa 8 Kakak Kelasnya, 1 Pelaku Utama Masih Buron
Tak hanya itu saja, tangan korban juga diikat dan korban digulung menggunakan kain panjang lalu dimasukkan ke dalam ember.
Kapolres Banyuasin AKBP Dani Sianipar ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut.
Saat ini, Kasat Reskrim dan Kapolsek masih berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian dan meminta keterangan saksi.
"Iya benar, korban dibungkus pakai kain tebal seperti karpet lalu dimasukan ke dalam ember," katanya.
Kawan-kawan guru Yuyun mulai curiga akan keberadaan Yuyun setelah beberapa kali ditelepon tidak ada respon.