Kedubes Cina di Kazakhstan Sebut Kemunculan Pneumonia Misterius, Tingkat Kematian di Atas Covid-19

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: ilustrasi pneumonia. Kedutaan besar Cina di Kazakhstan melaporkan adanya kasus pneumonia misterius yang lebih mematikan daripada Covid-19.

Kepada Kompas.com, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama, mengatakan potensi penularan ke manusia tentu ada.

Lalu bagaimana cara penularannya?

"Namun seperti H1N1 yang bermula dari babi terinfeksi yang kemudian baru menyebarkan ke manusia, maka caranya adalah surveilans hewani dan penegakan sistem One-health," katanya pada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Baca: Para Peneliti Sebut Virus G4 Flu Babi Bisa Jadi Pandemi, Lebih Berbahaya Dibanding Virus Corona?

Bayu menyebut, virus ini menyebar dari hewan ke manusia bisa melalui cairan.

Ketika hewan terserang flu, akan keluar cairan dari hidung.

Cairan inilah yang akan menjadi media penularan.

Ada pun penularannya bisa langsung dan tidak langsung.

Secara langsung adalah dengan kontak langsung dengan hewan terinfeksi.

"Sementara itu secara tidak langsung, misalnya cairan tersebut menempel di benda-benda sekitar tempat hidup babi, lalu manusia menyentuhnya," katanya.

Gejala flu jenis ini mirip dengan flu biasa.

Gejala yang dimaksud antara lain, batuk pilek, nyeri tenggorokan, demam, dan sakit kepala.

Sebenarnya obat flu babi sudah ada.

Namun Bayu memberi catatan, obat flu babi jenis baru mungkin berbeda.

Berpotensi Jadi Pandemi

Peneliti di China telah menemukan flu babi jenis baru yang berpeluang meluas menjadi pandemi.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal sains PNAS di Amerika Serikat, Senin (29/6/2020).

Dilansir Kompas.com dari AFP, virus baru ini dinamai G4.

Secara genetik, virus G4 merupakan turunan dari strain H1N1 yang sempat menyebabkan pandemi pada 2009.

Para peneliti yang terdiri dari ilmuwan di sejumlah universita di China serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China itu juga menekankan G4 bisa menginveksi manusia.

Ilustrasi penguji laboratorium. (pixabay.com)

Baca: Seberapa Besar Risiko Terpapar Virus Corona saat Naik Pesawat? Ini Cara untuk Minimalkan Penularan

"(Virus ini memiliki) semua syarat penting untuk bermutasi dan menginfeksi manusia," katanya.

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer