Bahkan juga bisa menetapkan batasan apabila seks menjadi menyakitkan atau tidak nyaman.
Tidak hanya bertujuan mencapai orgasme, lebih baik kedua belah pihak memikirkan bagaimana supaya hubungan intim itu bisa mencapai keterhubungan untuk membantu mengatasi tekanan-tekanan yang ada.
"Jika penetrasi menyebabkan rasa sakit dan/atau kecemasan, lepaskan sepenuhnya dan cobalah mencapai kesenangan satu sama lain dengan cara berbeda selain lewat penetrasi," kata Jawed-Wessel.
Mayo Clinic juga membeberkan, mempersiapkan pelumas juga bisa membantu meringankan ketidaknyamanan fisik potensial dari kekeringan vagina.
Studi menemukan, bagaimana wanita merasa secara seksual, dan bagaimana mereka menganggap pasangannya merasa seksual, merupakan faktor yang lebih penting dalam kepuasan seksual pasca-persalinan.
Hal ini lebih penting ketimbang faktor fisik seperti menyusui atau trauma vagina.
Dalam penelitian menunjukkan, membangun kembali hubungan intim dengan pasangan bisa membantu seks pasca melahirkan lebih memuaskan.
Leistner pun memberikan saran meluangkan waktu untuk melakukannya di luar kamar.
"Bicarakan terlebih dahhlu, lakukan pelan-pelan, dan melakukan hal-hal lain yang menyenangkan selain seks akan sangat membantu untuk membangun keterhubungan dengan pasangan sehingga seks menjadi lebih nyaman," ujar Leistner.
Dikutip tribunnewswiki dari Self via Kompas.com, asisten profesor di School of Health and Kinesiology di University of Nebraska-Omaha, Sofia Jawed-Wesse menyatakan, rutinitas tersebut kemungkinan akan berubah.
"Dan rutinitas itu kemungkinan akan berubah dari bulan ke bulan ketika seorang bayi baru lahir. Itu berubah dengan sangat cepat," papar dia.
Ketika sudah lewat waktu 6 minggu, dan wanita merasa masih belum siap, maka hal tersebut tak perlu dipaksakan.
Hal ini karena saat mulai mempunyai anak, maka rutinitas yang lama akan berubah.