Pada awal terjadi wabah, sejumlah penghuni apartemen di Wuhan, China, melemparkan binatang peliharaannya dari ketinggian lantai kediaman mereka melalui jendela.
Aksi itu membuat banyak kucing yang tergeletak mati di jalanan sekitar gedung.
Mereka sempat panik dan khawatir ketika mendengar kabar ada kemungkinan penularan terjadi dari binatang peliharaan kepada manusia, jadi melempar binatang kesayangan ke luar rumah menjadi opsi yang mereka ambil.
Namun, hal itu ternyata tidak sepenuhnya benar.
Kepala penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa menyatakan tidak ada cukup bukti yang membenarkan binatang bisa menularkan virus corona kepada manusia.
"Beberapa jenis binatang seperti musang, kucing, dan bahkan harimau, mereka sudah ada yang menerima infeksi dari manusia ke binatang, tetapi sangat sedikit bukti yang menunjukkan infeksi dari arah sebaliknya," kata Swaminathan dikutip dari Reuters, Jumat (3/7/2020).
Disebutkan, dalam percobaan yang dilakukan musang dan kucing terbukti mampu menularkan infeksi ke hewan lain dari spesies yang sama.
Baca: Muncul Flu Babi Jenis Baru di China, Simak Cara G4 Menular dari Hewan ke Manusia
Baca: Studi Harvard: Strain Covid-19 yang Mewabah di Beijing Mungkin Berasal dari Asia Tenggara
Namun, tidak ada bukti yang membenarkan asumsi bahwa hewan ini bisa menyebarkan Covid-19 kepada manusia.
"Sangat kecil risiko penularan (Covid-19) dari binatang peliharaan sebagaimana banyak dikhawatirkan bahwa binatang peliharaan menjadi sumber infeksi," ujar Swaminathan.
Untuk itu, rekomendasi yang dikeluarkan justru lebih kepada manusia itu sendiri.
Siapa pun yang terdeteksi mengidap Covid-19 untuk membatasi kontak dengan orang lain atau binatang.
Namun, berhubung data ini masih merupakan hasil temuan awal, WHO menyebut masih akan terus mendalami isu ini dan segera memperbarui temuannya jika memang ditemukan data yang berbeda.
Belum beres soal virus corona, dunia kembali digegerkan dengan munculnya flu babi jenis baru di China.
Virus ini bernama G4 EA H1N1, atau disingkat G4 dan diyakini bisa berkembang menjadi pandemi.
Kepada Kompas.com, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama, mengatakan potensi penularan ke manusia tentu ada.
Lalu bagaimana cara penularannya?
"Namun seperti H1N1 yang bermula dari babi terinfeksi yang kemudian baru menyebarkan ke manusia, maka caranya adalah surveilans hewani dan penegakan sistem One-health," katanya pada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).
Baca: Para Peneliti Sebut Virus G4 Flu Babi Bisa Jadi Pandemi, Lebih Berbahaya Dibanding Virus Corona?