Viral Rumah di Tengah Jalanan Kota Tangerang, Sering Ditabrak Pengendara hingga Dinding Jebol

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anwar Hidayat (52), pemilik rumah di tengah jalan di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, menceritakan mengenai surat rumahnya dibawa kabur hingga digadai ke bank oleh oknum tak bertanggung jawab.

Ia bercerita, dahulu warga yang tinggal di kawasan itu sedikit.

"Dulunya cuma ada dua hingga tiga rumah lah, itu juga rumah saya dan keluarga saya samping-sampingan.

Dahulu tidak masuk listrik di sini pas zamannya Belanda dan Jepang menjajah Indonesia," ujar Lies kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/9/2019).

Lalu lambat laun pada tahun 1990-an listrik mulai ada di kawasan rumahnya dan warga pun semakin banyak yang bermukim di kawasan itu.

"Ya ada lah sepuluh rumah yang tinggal di sini cuma emang jaraknya berjauhan," kata Lies.

Baca: Rumah Digusur hingga Sungkem dengan Diri Sendiri, Ini Sederet Kisah Unik Basuki Hadimuljono

Namun, kondisi itu mulai berubah ketika ada rencana pembangunan Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence.

Pasalnya setiap warga yang memiliki rumah di kawasan itu diminta pindah karena adanya pembangunan apartemen itu, termasuk Lies.

Ditakut-takuti oleh preman

Lies bercerita, pengelola apartemen menggunakan preman untuk meminta ia dan warga lainnya pindah.

Menurut Lies, saat itu para preman yang disewa pengelola membuat ricuh kampungnya.

Bahkan,Lies yang kala itu berjualan nasi di depan rumahnya dahulu sempat ditakut-takuti.

"Beh dulu saya saja yang jualan di situ ya, para preman itu pada makan di warung saya. Eh pas habis malah tidak dibayar"

"Malah pas ditagih ngamuk berantakin warung saya sampai saya kebalikin aja jualan saya ke mereka. Rugi yang ada saya," ujar Lies.

Tak hanya Lies yang mengalami nasib malang, beberapa warga lainnya pun turut mendapat perlakuan yang sama.

Mereka ditakut-takuti para preman hingga akhirnya memilih pindah.

Hanya Lies yang berani bertahan menghadapi para preman itu.

Hingga akhirnya hanya rumahnya yang bertahan dan kini dikelilingi tower apartemen.

Baca: Viral Oknum Pegawai Intip Dada Pengunjung Lewat CCTV, Starbucks Indonesia Minta Maaf

"Ya kan dibikin rese kampung ini lama-lama akhirnya pada kabur, rumah warga pada dijual-jualin dengan harga semau dia (warga), capek kali ketenangannya diusik.

Kalau saya kan tidak takut, banyak lah saudara saya perwira, abang saya saja pangkatnya sudah tinggi," ucap Lies.

Lies lebih memilih tinggal di rumah sederhana yang sudah terlihat sangat usang.

Halaman
1234


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer