Unilever juga menerapkan sejumlah protokol keamanan di gedung TBB, seperti melarang perjalanan karyawan, mengatur kerja dari rumah bagi karyawan yang biasa bekerja di kantor.
Kemudian, menyiagakan tim dokter perusahaan untuk membantu dan memantau kesehatan karyawan.
Hingga hari Kamis ini, ada 277 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
Dari 277 orang itu, sebanyak 222 orang dinyatakan sembuh dan 20 lainnya meninggal dunia.
Sementara, 21 pasien masih dirawat di rumah sakit dan 14 pasien lainnya jalani diisolasi mandiri.
PT Unilever membantah telah merumahkan 800 karyawan imbas pabrik minuman teh di Cikarang ditutup sementara setelah ditemukannya karyawan positif Covid-19.
Sancoyo Antarikso mengatakan karyawan pabrik TBB berjumlah 265 orang.
Mereka semua telah menjalani tes swab.
"Jumlah yang 800 (karyawan dirumahkan) tidak benar," ujar Sancoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/7/2020).
Meskipun demikian, Sancoyo tidak memungkiri bahwa semua karyawan pabrik TBB dirumahkan selama pabrik ditutup sementara.
Pabrik TBB ditutup sejak 26 Juni lalu sampai waktu yang belum ditentukan.
"Mereka diminta di rumah selama operasi pabrik dihentikan sementara, bukan karantina mandiri," kata Sancoyo.
Meskipun demikian, Sancoyo memastikan penutupan sementara pabrik TBB tidak memengaruhi pasokan produk untuk konsumen.
Sebab, Unilever masih memiliki stok yang cukup di gudang mereka.
"Hal ini tidak akan memengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," ucap Sancoyo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertambah 2 Kasus, Total 21 Karyawan Pabrik Unilever Cikarang Positif Covid-19"