Tepatnya aksi damai ini diselenggarakan di halaman kampus UNIBA yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Laweyan, Solo.
Aksi damai ini terdiri dari massa aksi seperti mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni yang menuntut transparansi pengelolaan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik Solo.
Terlihat berbagai spanduk yang terbentang mewarnai aksi damai tersebut.
Baca: Universitas Islam Batik Surakarta (UNIBA Surakarta)
Baca: 5 Tahun Tak Ada Perkembangan, Rektor Minta Misteri Kematian Mahasiswa UI di Danau Fakultas Diungkap
Mereka pun memasang spanduk di tembok bangunan kampus.
Diantaranya banyaknya spanduk tersebut bertuliskan "Civitas Akademika Bersatu Meruntuhkan Kezaliman" dan "Hentikan Liberalisasi dan Komersialisasi Pendidikan oleh Yayasan".
Selain itu, di tengah aksi demo massa turut mengadakan pembakaran ban.
Satu yang menonjol dalam aksi tersebut adalah Rektor UNIBA Pramono Hadi yang juga turun menemui massa aksi damai.
Rektor Pramono memberikan orasi dengan menyatakan mundur dari jabatannya.
Rektor pun melepaskan baju batik cokelat yang dipakainya sebagai bentuk pengunduran dirinya dari jabatan sebagai rektor.
Baca: Jubir Wapres Minta Usut Tampilan Maruf Amin Penuh Coretan Saat Webinar, Begini Tanggapan Rektor UIN
"Saya menyatakan mundur hari ini. Mohon nanti ada tanda tangannya supaya semuanya jelas secara legal formalnya. Juga disaksikan alumni, mahasiswa, dosen dan juga karyawan," ujar Pramono dalam orasinya, Selasa.
Aksi tersebut diselenggarakan untuk menuntut transparansi pengelolaan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik sudah terjadi sejak 2018.
"Sampai 2020 ini mahasiswa menyatakan sikap ternyata yang menjadi sumber permasalahannya adalah yayasan. Bukan di rektorat, ataupun juga yang lain," terangnya.
"Kenapa bisa seperti itu? Unit yang lain diintervensi dari yayasan. Sehingga kami tidak bisa menjalankan sebagaimana fungsinya sesuai dengan aturan, tata kelola yang ada," imbuh Pramono berikutnya.
Pramono beranggapan, aksi damai ini adalah puncak dari sebuah aksi dari semua unit, semua elemen baik mahasiswa, alumni, dosen, karyawan termasuk pimpinan.
"Dan hari ini pun saya Rektor UNIBA bersama WR (wakil rektor) A dan WR B menyatakan sikap bahwa kami mundur sebagai langkah etika rektorat bahwa tata kelola telah gagal. Rektorat menyatakan mundur mulai hari ini," jelasnya.
Baca: Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Sang Ibu Ambil Ijazah Berurai Air Mata hingga Rektor Cium Tangan
Pramono pun berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari aliansi seluruh elemen.
Baik transparansi anggaran, bebaskan KKN dari yayasan, kembalikan ke aturan yang benar, tidak intervensi, dan tuntutan yang lain.
"Karena yayasan merupakan institusi penyelenggara pendidikan tinggi. Kami rektorat hanya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi," jelas Rektor UNIBA itu.
Dia mengatakan intervensi yayasan selama ini adalah seperti dalam pembuatan rancangan anggaran belanja (RAB) 2020.