"Saya pengen ketemu Via," jawab Pije.
Demi bertemu dengan Via Vallen, Pije mengaku menumpang pada truk selama tiga hari dari daerah Cikarang, Jawa Barat.
"Sampai di Sidoarjo sudah tujuh hari lalu," akunya.
Selama tujuh hari di Sidoarjo, Pije mengaku tidur di depan warung di dekat jalan masuk menuju Desa Kalitengah.
Pada siang hari, Pije berusah mencari informasi rumah Via Vallen.
"Awalnya saya hanya tahu rumahnya di Kalitengah. Itu dari medsos. Makanya tanya-tanya terus. Sampai akhirnya ketemu," jawab Pije.
Pije mengaku sudah beberapa kali mendatangi rumah Via Vallen.
Namun ketika ditanya tentang aksinya membakar mobil milik Via Vallen, Pije berbicara tidak jelas.
Saat itu Pije mengatakan dirinya dalam kondisi mabuk.
Beberapa saat kemudian, Pije mengatakan tujuannya mencari Via Vallen karena ponsel miliknya dibawa oleh seorang teman sang idola.
Karena keterangan yang kerap berubah tersebut, pihak kepolisian mengatakan BAP masih belum bisa diproses.
"Kita beri waktu dulu, mungkin masih mabuk atau kurang tenang," kata Kapolres Tanggulangin, Kombes Pol Sumardji.
Meski demikian, proses penyelidikan masih berjalan dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Termasuk pihak keluarga Via Vallen dan saksi yang berada di lingkungan tempat tinggal sang pedangdut.
Selain itu, pihak kepolisian juga masih mendalami rekaman CCTV dan melakukan olah TKP.
"Pengakuan beberapa saksi, seminggu terakhir pelaku kerap mondar-mandir di sekitar rumah Via Vallen," ungkap sang Kapolres.
Kepolisian juga masih belum bisa memastikan kondisi psikis pelaku yang masih sulit diajak berbicara.
"Kita selidiki dulu. Sebab dari rekaman CCTV terlihat dia tidak seperti orang gila. Pelaku sempat masuk ke gang sebelah rumah Via Vallen, kemudian balik lagi karena masih ada beberapa orang di parkir belakang," urai Sumardji.
Pelaku lantas mencari jalan lain.
Tak lama berselang dia terlihat sudah di belakang rumah penyanyi dangdut yang bersebelahan dengan tanggul lumpur lapindo tersebut.