WHO menilai isolasi untuk pasien dengan deteksi RNA virus yang berkepanjangan setelah gejala hilang bisa terlalu lama.
Kondisi tersebut dinilai akan memengaruhi psikologis pasien, masyarakat, dan akses ke perawatan kesehatan.
WHO juga menyebut kapasitas pengujian di sejumlah negara yang tidak mencukupi untuk memenuhi kriteria awal pemulangan pasien.
Sehingga setelah dinyatakan sembuh, pasien tidak memerlukan dua kali tes untuk dibuktikan virusnya hilang.
Hal tersebut dimanfaatkan sebagai penyimpanan alat testing untuk pasien dengan kasus baru.
Namun, Doni Monardo tidak mau mengikuti arahan tersebut karena dirasa belum tentu benar.
Pengujian untuk pasien Covid-19 yang sembuh dilakukan dua kali untuk menjamin pasien tersebut benar-benar sembuh.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan yang lebih banyak lagi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemerintah Ogah Ikuti Mentah-mentah Petunjuk WHO karena Pernyataannya Sering Berubah-ubah