Sempat Mengunggah Video 'Supremasi Ras Kulit Putih' di Twitter, Donald Trump Dikecam Banyak Pihak

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020.

"Apa yang diihatnya adalah antusiasme yang luar biasa dari banyak pendukungnya."

Baca: Positif Covid-19 Tembus 2 juta Orang di Amerika Serikat, Donald Trump Tetap Gelar Kampanye Capres

Baca: Terima Komplain, Twitter dan Facebook Hapus Video Tim Kampanye Donald Trump tentang George Floyd

Baca: Demo Kematian George Floyd, Kelompok Antifa akan Dikategorikan Sebagai Teroris oleh Donald Trump

Trump sudah lama dituding melanggengkan dan menyuburkan konflik rasial, termasuk di kasus kematian pria Afrika-Amerika George Floyd sebulan yang lalu.

Sebelumnya, Trump sempat menyebut ada "orang-orang yang sangat baik" di kedua pihak saat neo-Nazi bentrok dengan demonstran yang menentangnya di Virginia, Charlottesville, pada 2017.

Kembali ke persoalan video "white power", rekaman di The Villages itu memicu kecaman banyak pihak.

"Hari ini Presiden membagikan video orang-orang yang berteriak 'white power' dan menyebut mereka hebat. Seperti yang dia lakukan setelah Charlottesville," twit capres AS lawan dari Trump, Joe Biden beberapa jam kemudian.

"Kita dalam pertempuran untuk jiwa bangsa - dan Presiden telah memihak ke salah satu sisi."

"Tapi jangan salah: ini adalah pertempuran yang akan kita menangkan," lanjut Biden yang merupakan capres dari Partai Demokrat.

Komite Nasional Demokrat dalam sebuah pernyataan terpisah mengemukakan, "kita butuh seorang presiden yang akan menyembuhkan luka bangsa kita dan mempersatukan rakyat Amerika, bukan seorang demagog yang coba memecah belah kita melalui ketakutan dan kemunafikan."

Demagog adalah istilah untuk menyebut petinggi politik yang berupaya meraup dukungan dari prasangka golongan mayoritas, ketimbang meredam ketegangan.

Sementara itu para sekutu Trump sependapat menentang twit itu dalam talkshow Minggu pagi.

Tim Scott satu-satunya senator kulit hitam di Partai Republik, menyebut video itu "ofensif" ketika diwawancarai progran State of The Union dari CNN.

"Kita bisa bermain politik dengannya atau kita tidak."

"Saya tidak akan melakukannya. Saya pikir itu tidak bisa disanggah."

"Kita harus menghapusnya. Itu menurutku." Sekretaris Kesehatan Trump Alex Azar juga ditanyai CNN, dan dia mengklaim belum melihat video atau twit Trump itu.

"Tapi jelas, baik presiden, jajaran pejabatnya, atau saya tidak akan melakukan apa pun untuk mendukung supremasi kulit putih atau apa pun yang akan mendukung diskriminasi dalam bentuk apa pun," ucap Azar kepada CNN.


(Tribunnewswiki.com/Ris)

Artikel ini tayang di Kompas.com berjudul Trump Unggah Lalu Hapus Video "White Power" di Twitter, Ini Isinya.



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer