Seorang tenaga medis di RSUD dr Haulussy Ambon berinisial JO diduga telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah keluarga pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut.
Aksi penganiayaan yang menimpa tenaga medis itu diduga terjadi setelah korban membawa jenazah Covid-19 dari ruang isolasi menuju kamar jenazah pada Jumat (26/6/2020).
Terkait kasus itu, keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk diproses secara hukum.
“Iya, kasus itu benar. Keluarga telah melaporkan ke polisi, jadi sudah ada laporan dan saat ini sedang didalami,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKP Gilang Prasetya kepada Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).
Meski begitu, Gilang belum mau menjelaskan secara detail penyebab hingga kronologi aksi penganiayaan itu terjadi.
Menurut Gilang, saat ini pihaknya sedang memeriksa tiga orang saksi untuk dimintai keterangan.
Baca: Nekat Gelar Pesta Pernikahan, Pengantin Pria Meninggal Keesokan Harinya, 30 Tamu Positif Covid-19
Baca: Kronologi Polisi dan Nakes di Gresik Gagalkan Warga yang Ingin Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19
“Saksinya baru datang dan saat ini sedang diperiksa. Ada tiga orang ya yang kita periksa saat ini,” ujar Gilang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang juga membenarkan informasi mengenai dugaan penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon.
“Iya benar. Sementara diproses oleh pihak kepolisian,” kata Kasrul kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com aksi penganiayaan itu terjadi saat sejumlah keluarga jenazah Covid-19 mendatangi rumah sakit tersebut pada Jumat pagi.
Saat itu, mereka langsung terlibat adu mulut dengan tenaga medis.
Adapun korban adalah tenaga medis yang saat itu sedang mempersiapkan jenazah Covid-19 untuk dibawa ke lokasi pemakaman.
Insiden penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon ini menjadi viral di media sosial setelah sejumlah foto tenaga medis yang diduga menjadi korban penganiayaan diunggah di media sosial Facebook.
Baca: Kronologi Ratusan Warga Cegat Ambulans yang Dikawal Polisi untuk Ambil Paksa Jenazah Covid-19
Baca: Jenazah PDP Covid-19 di Surabaya Tertukar, Rumah Sakit Tegur Petugas karena Langgar Prosedur
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh mengaku sangat prihatin dengan insiden penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien Covid-19 terhadap JO, seorang tenaga medis saat bertugas di RSUD dr Haulussy Ambon.
Meykal mengatakan, penganiayaan terhadap tenaga medis saat sedang bertugas meyayani pasien Covid-19 itu sungguh tidak dapat diterima akal sehat dan hal itu sangat melukai hati semua tenaga medis yang sedang berjuang melawan corona.
“Kejadian ini sangat menyedihkan dan memprihatinkan sekali, seorang tenaga medis yang sedang bertugas di rumah sakit, malah dianiaya,” kata Meykal, kepada Kompas.com, Senin (29/6/2020).Dia mengungkapkan, masyarakat harusnya sadar bahwa tugas tenaga medis di tengah pandemi corona sangatlah berat.
Karena, selain harus meninggalkan keluarga yang mereka cintai, tenaga medis yang bertugas sebenarnya sedang mempertaruhkan nyawanya demi banyak orang.
Baca: Demo di Tengah Pandemi Covid-19, Tiga Petugas Medis di Prancis Ditangkap, 50 Orang Didenda Rp 2 Juta
“Tenaga medis itu mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan banyak orang, jangankan dianiaya, dibentak saja itu tidak boleh terjadi, itu sangat tidak dibenarkan, apalagi sampai dianiaya,” ujar dia.