Kinerja Menteri Atasi Covid-19 Buruk, Jokowi Keluarkan Ancaman Reshuffle Kabinet: Sudah Kepikiran

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat gestur mengangkat tangan setelah menyampaikan kemungkinan reshuffle kabinet, dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020).


Dua kabinet jadi sasaran

Jokowi terang-teranngan mengatakan kejengkelannya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020), yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (18/6/2020).

"Saya lihat, kita ini seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi.

Sontak video itu pun sempat trending di YouTube.

Satu di antara kementerian yang menjadi sorotan Jokowi adalah Kementerian Kesehatan.

Ia menuturkan, anggaran Kementerian Kesehatan mencapai Rp 75 triliun.

Namun, mantan Wali Kota Solo ini menyayangkan minimnya penyerapan.

"Tapi anggaran baru terpakai sebesar 1,53%," kata Jokowi dengan nada tinggi.

ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru atau new normal pada Selasa, (26/5/2020) pagi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Dalam foto, Jokowi terlihat didampingi oleh oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Aziz. Rencananya, sebanyak 340.000 anggota TNI-Polri akan dikerahkan untuk melakukan pengawasan di 1.800 titik obyek keramaian. (KOMPAS/Agus Suparto)


Baca: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Jokowi Imbau Pemprov Jatim Tak Buru-buru Terapkan New Normal

Padahal anggaran yang tepat sasaran akan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi seperti ini, ungkap Jokowi.

Selain Kemenkes, Kementerian Sosial juga menjadi sasaran kemarahan Jokowi.

Presiden menyorot bantuan sosial yang belum berjalan optimal.

Diberitakan sebelumnya, nada bicara Presiden dalam rapat kali ini memang sesekali meninggi.

Jokowi memberi penekanan-penekanan pada pembicaraannya.

Bahkan ia terang-terangan merasa jengkel.

Baca: Jokowi Ingatkan Gubernur Jatim Tak Serampangan Buat Kebijakan: Minta Masukan Epidemologi dan Pakar!

Mantan Wali Kota Solo itu melihat masih ada pejabatnya yang seakan biasa-biasa saja.

Padahal, kata Jokowi, harusnya semua elemen bisa memahami jika hari ini tengah menghadapi krisis.

"Saya lihat, kita ini seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi dikutip Tribunnews.com.

Jokowi mengatakan, semua pimpinan lembaga negara bertanggung jawab terhadap nasib 267 juta penduduk Indonesia.

Ia meminta agar ke-34 menterinya memiliki perasaan dan pengorbanan yang sama di tengah pandemi Covid-19.

"Tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong sama. Ada sense of crisis yang sama," ujar Jokowi.

Halaman
123


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer