Kasus Covid-19 di Surabaya Tembus 5.414, Ketua DPD HIPAKAD Jatim Minta Risma Tak Hanya Teriak-teriak

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, berkunjung ke kantor Redaksi Tribun di Palmerah Selatan, Jakarta, Jumat (12/1/2018). (WARTA KOTA/GATOT SULARSO)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus virus corona di Jawa Timur kini melonjak tajam, khususnya untuk wilayah Surabaya.

Bahkan kini kasus Covid-19 di Jawa Timur sudah melampaui kasus di DKI Jakarta.

Hal tersebut lantas menjadi perhatian DPD Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Jawa Timur.

Ketua DPD HIPAKAD Jatim, Priyo Effendy menilai, penyebab utama penularan Covid-19 di Jawa Timur sulit ditekan karena masyarakat kurang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Faktornya kurang disiplin saja dan aparat yang kurang tegas," kata Priyo, Sabtu (27/6/2020) dikutip dari TribunMadura.

"Harusnya aparat ini bisa luwes dan bisa juga tegas sehingga peraturan dan rambu itu bisa ditegakkan secara efektif dan maksimal," sambung dia.

Baca: Kalahkan Jakarta dan Jawa Timur, Sulsel Jadi Provinsi dengan Tambahan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Baca: Jokowi Berikan Tenggat Waktu 2 Minggu untuk Jatim Turunkan Angka Covid-19, Begini Tanggapan Risma

Priyo lantas menyoroti lonjakan kasus yang tinggi di kota yang dipimpin Risma yakni Surabaya.

Surabaya kini memang menjadi episentrum dari penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Dalam hal ini Priyo meminta kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini agar membuat sanksi yang tegas bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.

Ia meminta agar Risma membuat peraturan tegas tak hanya teriak-teriak belaka kepada masyarakat.

"Kalau Bu Risma hanya mengimbau dan bengak bengok (teriak-teriak) saja pasti dikesampingkan. Harus ada sanksi tegas," tambahnya.

Dengan adanya sanksi tegas, masyarakat akan lebih patuh protokol kesehatan yang ujungnya bisa menekan angka penularan Covid-19.

HIPAKAD Jatim sendiri masif melakukan kegiatan sosial untuk membantu menekan penularan Covid-19.

Di antaranya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada lebih kurang 14 ribu rumah dan membagikan ribuan sembako ke masyarakat terdampak.

"Secara marathon selama dua belas hari kita melakukan penyemprotan, pagi hingga malam hari," lanjutnya.

Seperti diketahui, angka kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat secara signifikan.

Per 27 Juni 2020, ada tambahan 299 kasus positif Covid-19 di Jatim sehingga total kasus kumulatif menjadi 11.170 kasus.

Untuk Kota Surabaya sendiri bertambah 70 kasus Covid-19 baru.

Total kasus virus corona secara kumulatif di Kota Surabaya menjadi 5.414 kasus.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Pemprov Jatim)

Kasus Covid-19 di Jawa Timur Lampaui DKI Jakarta

Halaman
12


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer