Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, per 25 Juni 2020 pendaftaran PPDB ditutup.
Namun, proses verifikasi secara sistem tetap berjalan. Sistem melakukan sortir terhadap data-data ganda dan mengeliminasinya.
Selain itu, seleksi dilakukan oleh sekolah-sekolah, dengan melakukan verifikasi langsung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri mengatakan, verifikasi akan dilakukan secara berlapis.
Ia menyebut, verifikasi dilakukan dengan sistem dan verifikasi faktual pada 1-8 Juli 2020 saat daftar ulang.
“Verifikasi kami lakukan berulang double check (pada 22-30 Juni), kemudian tanggal 1-8 Juli kami lakukan verifikasi lagi. Apabila ditemukan ada kesalahan data maka akan di-kick,” tegas Jumeri seperti dilansir oleh Kompas.com.
Baca: Ganjar Pranowo Ancam Tempuh Jalur Hukum, Orangtua Siswa Akhirnya Cabut Berkas PPDB Jateng 2020
Baca: Seputar UTBK-SBMPTN 2020: Perubahan Jadwal hingga Ketentuan Bagi Peserta Tes
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, pendaftar PPDB 2020 mencapai 594.804 orang.
Sementara, daya tampung SMA dan SMK tahun ini adalah 208.215 orang, terdiri dari SMA 111.547 orang dan SMK 96.668 orang.
Jumlah itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 216.156 orang.
Jumeri mengatakan, PPDB tahun ini sangat berat lantaran proses pelengkapan data dilakukan dengan daring.
Oleh karenanya, ia memperkirakan akan banyak warga yang protes.
“Yang dicoret bisa saja menuntut, namun kita siap bila digugat,” tutup Jumeri.
Baca: Masyarakat Tak Mampu Lebih Diutamakan dalam PPDB DKI Jakarta 2020, Ini Penjelasannya
Baca: Pendaftaran PPDB Jakarta Jalur Zonasi Dimulai Hari Ini, Simak Informasi Lengkapnya Berikut Ini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa prihatin dengan banyaknya indikasi penggunaan data "aspal" alias asli tapi palsu, dalam penerimaan peserta didik baru ( PPDB) SMA/ SMK Negeri di Provinsi Jateng.
Ia memastikan akan melakukan pencoretan terhadap mereka yang berbuat curang.
Hal itu disampaikan saat melakukan inspeksi ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kamis (25/6/2020) petang.
Ganjar mengaku sangat intens memantau proses PPDB tahun ini.
“Saya melakukan evaluasi setiap hari. Dalam pantauan saya, problem yang banyak muncul adalah tentang Surat Keterangan Domisili ( SKD)." kata Gubernur Ganjar dikutip dari Jatengprov.
Ia melanjutkan, "data yang saya terima ada 13.834 pendaftar menggunakan (SKD), dan 1.007 (pendaftar) di antaranya beralih. Kalau beralih itu indikasinya dia merasa bersalah,” ucap Ganjar Pranowo.