Seorang jamaah mengatakan ada perasaan aneh karena alat musik dan gambar yang ada di dalam gereja terasa kontras dengan ibadah Islam.
"Tapi ketika kamu melihat, ketika kamu lupa detail kecil. Ini adalah rumah Tuhan pada akhirnya," lanjutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan DW, pastor Monika Matthias menganggap Ramadan sebagai sesuatu yang bernilai.
"Dan selama berdoa, aku hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kami memiliki keprihatinan yang sama dan kami ingin belajar darimu. Dan indah rasanya saling merasakan satu sama lain," katanya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)