Hubungan Taiwan dan China Memanas, Taiwan Pilih Produksi Sendiri Jet Tempurnya

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (keenam dari kiri) berpose bersama para pilot dan insinyur di depan Brave Eagle Advanced Jet Trainer dalam sebuah upacara setelah penerbangan perdana pesawat tersebut di Pangkalan Udara Militer Chuan Kang pada 22 Juni 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hubungan China dengan Taiwan yang semakin memanas membuat Taiwan memillih memproduksi sendiri pesawat tempurnya.

Taiwan melakukannya untuk meningkatkan pertahanan negeri guna menghadapi tantangan dan ancaman China yang semakin besar.

Dilansir dari Reuters, angkatan bersenjata Taiwan sebagian besar dilengkapi dengan peralatan tempur dari Amerika Serikat, tetapi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menjadikan pengembangan industri pertahanan yang dikembangkan di dalam negeri sebagai prioritas.

Tsai Ing-wen mengawasi penerbangan uji publik pertama dari jet baru yang dirancang secara lokal.

AT-5 Brave Eagle, yang dibuat oleh Aerospace Industrial Development Corp yang merupakan BUMN Taiwan, dibuat dengan anggaran sebesar T$68,6 miliar atau setara $2,32 miliar.

Ini adalah jet pertama yang dibuat di dalam negeri sejak pesawat tempur F-CK-1 Ching-kuo, diluncurkan lebih dari tiga dekade lalu.

Berbicara di sebuah pangkalan udara di pusat kota Taichung, Tsai mengatakan pesawat baru itu membantah para penentang yang berpikir Taiwan kekurangan teknologi dan harus fokus pada pemenuhan kebutuhan pertahanannya dari luar negeri.

Baca: Hubungan China dengan Taiwan Memanas, Berikut Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya

Baca: Pesawat Militer AS Terbang di Langit Taiwan, Jubir Kementan China: Ini Sangat Salah dan Berbahaya

Jet tempur AT Brave Eagle yang diproduksi Taiwan.

"Pesawat baru tidak hanya telah menciptakan lebih dari 2.000 peluang kerja, tetapi juga akan meneruskan pengalaman dan menumbuhkan generasi baru bakat teknis industri kedirgantaraan," katanya.

AT-5 diapit oleh Ching-kuo, melakukan penerbangan 12 menit di depan Tsai.

Penerbangan uji resmi pertamanya adalah awal bulan ini, kurang dari setahun setelah prototipe diluncurkan.

Pesawat ini dapat dilengkapi dengan senjata. Angkatan udara Taiwan berencana untuk mengambil 66 unit pesawat ini pada tahun 2026 untuk menggantikan pesawat pelatihan AT-3 dan F-5 yang sudah tua.

Penerbangan uji coba dilakukan di tengah kehadiran militer China yang ditingkatkan di dekat pulau demokrasi. 

Taiwan mengatakan angkatan udara China telah terbang di dekat itu setidaknya tujuh kali dalam dua minggu terakhir, dengan yang terakhir adalah pada hari Minggu.

Taiwan meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade pada tahun lalu, dan pemerintah juga mengembangkan kapal selam baru buatan dalam negeri.

Perbandingan Kekuatan Militer China dan Taiwan

Hubungan China dengan Taiwan memanas dan jet tempur China beberapa kali mendekati Taiwan.

Angkatan Udara Taiwan bahkan mengatakan jet tempur tersebut sudah mendekati negara itu enam kali selama hampir dua pekan terakhir.

Terakhir, jet tempur Angkatan Udara China mendekati Taiwan pada Jumat (19/6).

Ini untuk keempat kalinya dalam empat hari terakhir pesawat tempur Tiongkok melakukannya.

Angkatan Udara Taiwan menyatakan, jet tempur J-10 China terlibat dalam pendekatan tersebut, tetapi tidak memerinci jumlah pesawat yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di Barat Daya itu.

"Angkatan Udara China mendapat peringatan lisan untuk pergi (terlebih dahulu), dan jet tempur Taiwan merespons," kata Angkatan Udara Taiwan, Jumat (19/6), seperti dikutip Reuters.

Baca: Pemimpin Oposisi Rahul Gandhi Sebut PM Narendra Modi Telah Serahkan Wilayah India ke China

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer