Politisi PSI Justin Adrian Untayana meminta Pemprov DKI Jakarta menghentikan kembali pelaksanaan Car Free Day (CFD).
Menurutnya, kegiatan ini mampu memicu penyebaran Covid-19.
"Apa urgensi pembukaan kembali CFD? Pemprov DKI harusnya mendorong masyarakat berolahraga di sekitaran rumah dengan tetap menjaga jarak," ujarnya, Selasa (23/6/2020), seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
"Bukan justru berbondong-bondong membuat kerumunan massa dan memicu infeksi virus," sambungnya.
Justin meminta Anies Baswedan untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan di masa transisi ini.
Sebab, jumlah kasus pasien positif Covid-19 di ibu kota sampai saat ini terus bertambah dengan rata-rata penambahan 100 pasien positif setiap harinya.
Menurutnya, angka ini tak akan melandai apabila Gubernur Anies Baswedan tetap menggelar CFD setiap minggunya.
“Kemarin pengunjung CFD sudah membludak, minggu depan akan semakin banyak orang datang berbondong-bondong dan kerumunan massa akan semakin tidak bisa dikendalikan,” ujarnya.
Baca: Rapid Test Digelar di CFD Senayan, Dua dari 350 Warga Dinyatakan Reaktif Covid-19
Baca: Pertama Kali Datang ke CFD, Nia Ramadhani Salah Kostum, Mengeluh Panas : Ga Nyambung
Justin menyebut, Jakarta akan terus mengalami lonjakan kasus Covid-19 jika hal ini terus dibiarkan.
“Pemprov DKI tidak mengindahkan perjuangan tenaga kesehatan yang terus berperang melwan Covid-19. Segera batalkan kegiatan CFD hingga keadaan sudah benar-benar normal,” tuturnya.
Bila ingin pandemi Covid-19 ini bisa cepat dikendalikan, politisi muda ini meminta Anies fokus dalam mendorong masyarakat mematuhi protokol kesehatan, khususnya di masa transisi seperti saat ini.
“Tidak usah menambah kegiatan yang tidak jelas tujuannya. Sebaiknnya fokus dengan agenda yang sudah ada, seperti pengawasan protokol kesehatan dengan pembatasan di pasar,” kata Justin.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Rusdianto mengungkapkan, hasil tes cepat atau rapid test Covid-19 lima orang di car free day Jakarta, Minggu (21/6/2020) berstatus reaktif.
Rapid test digelar Pusdokkes dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli.
“Rapid test tadi yang ikut tes 600 orang, reaktif 5 orang,” ungkap Rusdianto ketika dihubungi, Minggu.
Jumlah tersebut bertambah dari data sebelumnya yang menunjukkan terdapat dua peserta rapid test dengan hasil reaktif.
Selanjutnya, kelima orang tersebut telah melalui pemeriksaan swab.
Baca: Hasil Studi: Angka Kemiskinan di AS justru Turun saat Pandemi Covid-19, Mengapa?
Baca: Anies Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Jakarta Masih Belajar dari Rumah hingga Juli 2020
Spesimen yang diambil akan dites dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.