Akibat Kecerobohan China Ini, Covid-19 Sampai Menyebar ke Seluruh Dunia Hingga Jadi Pandemi Global

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Kecerobohan Lain untuk Menutupi

China yang mengetahui kesalahan tersebut lalu berusaha untuk menutupi media dari penyebaran berita menakutkan.

Sebab kabar mengerikan soal virus corona pertama kali ditemukan dalam aplikasi WeChat.

Kemudian berita dan info yang tersebar sudah menyensor kata kunci mengenai virus corona sejak 1 Januari, sebelum wabah ini merebak.

Negara pimpinan Xi Jinping tersebut menangkap siapa pun yang menyebarkan desas-desus secara online mengenai virus yang merepotkan dunia ini.

Baca: Dokter Li Wenliang Meninggal Karena Corona, Ternyata Sang Istri Akan Melahirkan Pada Bulan Juni

Li Wenliang merupakan dokter mata yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama mengenai wabah virus corona di Wuhan, China.(Wikipedia/SCMP) (Wikipedia/SCMP)

Termasuk Dr Li Wenliang yang pada saat itu buka suara, yang dipuji sebagai pahlawan sebab menjadi orang pertama yang waspada akan bahaya virus corona ini, pada awal terjadinya wabah ini.

Selanjutnya, presenter Sean Nicholls pun ikut mengugkapkan alasan sekunder lonjakan besar terjadi di China yang berakibat fatal ke seluruh dunia.

"Empat minggu setelah infeksi pertama di China, mereka baru memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah itu, padahal keadaan sudah sangat buruk." ungkap Sean.

"Pada awal Januari saja, jutaan orang Tiongkok sedang bersiap melakukan perjalanan dari kota ke kota lain termasuk Wuhan untuk merayakan tahun baru Imlek bersama keluarga mereka," tuturnya mengimbuhi.

Tahun Baru China

Jelang liburan tahun baru imlek, ahli kesehatan menyebut warga China dapat membawa virus korona ke luar negeri (Kolase Foto: chinaimportal.com dan scmp.com)

Tahun baru China atau biasa disebut Imlek jatuh pada tangga 25 Januari.

Pada momen inilah menjadi poin utama penyebaran virus corona secara besar-besaran hingga ke seluruh penjuru dunia.

Dua hari sebelumnya pemerintah pusat kota China memberlakukan kuncian di Wuhan dan kota-kota lain di Hubei dalam usaha mengkarantina pusat wabah.

Korespondensi BBC China, Stephen McDonell membeberkan pada waktu itu, jutaan penduduk China dari seluruh negara sudah melalui jalur pada titik pandemi tersebut.

 "Jika Anda memilih waktu paling berbahaya, waktu terburuk saat penyebaran itu adalah saat tahun baru China, dengan migrasi besar memungkinkan penyebarannya ke seluruh China sangat cepat." bongkarnya.

"Ada jutaan orang melintasi Tiongkok pada waktu itu, dan menjadikannya migrasi massal terbesar di dunia setiap tahunnya, ini waktu yang mengerika untuk menyebarkan virus itu."imbuhnya.

Baca: Amerika Sebut China Berbohong soal Kemunculan Covid-19, Buktikan lewat Foto Satelit, WHO Kecolongan?

Pejabat di provinsi Hubei melakukan penyelidikan setelah seorang remaja meninggal ketika dia ditinggalkan di rumah sementara orang tuanya diisolasi karena dicurigai telah menangkap virus corona Wuhan.(Weixin/South China Morning Post) (Weixin/South China Morning Post)

Walaupun begitu, kebijakan China untuk menerapkan lockdown setelahnya terbukti efektif.

Kebijakan ini menekan jumlah pasien hingga titik nol.

Wuhan menjadi kota mati kehidupan sejak dua bulan lalu.

Kota Wuhan di dalamnya lumpuh total, toko serta semua tempat umum ditutup.

Untuk sekarang ini Wuhan sudah mulai memperbaiki masalahnya walaupun penduduk di sana dilarang meninggalkan kota sampai 8 April.

(TRIBUNNEWSWII.COM/Kaka)

Artikel ini telah tayang di TribunMedan dengan judul Akhirnya Terbongkar Kronologi Covid-19 Menyebar ke Dunia, Nasi Sudah Jadi Bubur, Kecerobohan China



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer