Pasien tersebut berinisial SUK (63) dan meninggal dalam perawatan Medis RICU- RSUZA Banda Aceh pada 17 Juni 2020
Dari hasil pelacakan, 5 anggota keluarga SUK positif terpapar virus corona, juga dengan 4 perawat RSUZA Banda Aceh yang bertugas merawat SUK.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan bahwa dengan temuan tersebut, sudah terjadi penularan lokal kasus corona di Aceh, yakni dari klaster Aceh Besar.
“Jadi, kasus Covid-19 terbaru tersebut, 5 orang dari Aceh Besar dan 5 orang lainnya dari Kota Banda Aceh,” kata Saifullah Abdulgani, Minggu (21/06/2020).
Ia mengatakan penularan lokal lainnya adalah klaster Lhoksukon, Aceh Utara, maupun di klaster baru, Pagar Air, Aceh Besar.
Jumlah kasus Positif Covid-19 per 21 Juni 2020 sudah mencapai 49 orang.
Pasien positif Covid yang masih dirawat sebanyak 27 orang, 20 orang sudah sembuh, dan 2 orang meninggal dunia.
Baca: Covid-19 Mulai Terkendali, Dokter Italia Klaim Virus Corona Mulai Melemah dan Sejinak Kucing Liar
Baca: Dampak Pandemi Covid-19, Sampah Masker Bekas Hingga Botol Hand Sanitier Mengambang di Lautan
Semua petugas medis sudah dites swab
Direktur RSUZA Banda Aceh membenarkan adanya para medis yang terkonfimasi positif.
"Iya, ada paramedis yang terkonfirmasi positif dan diduga tertular dari pasien SUK yang meninggal beberapa hari lalu," jawab Azharuddin melalui layanan WhatsApp, Senin (22/6/2020).
Azharuddin mengatakan semua tenaga medis yang pernah kontak sudah diuji swab. Kemudian petugas medis yang terkonfirmasi positif sudah menjalani perawatan di RSU Zainal Abidin.
Kota Semarang mengalami lonjakan tinggi kasus Covid-19 dan diduga berasal dari temuan kasus baru di sebuah pesta pernikahan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan jika dalam acara pernikahan tersebut diketahui telah melanggar ketentuan protokol kesehatan Covid-19.
Saat acara tersebut digelar, pemilik pesta pernikahan tidak mengindahkan ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yakni jumlah tamu undangan yang melebihi kapasitas 30 orang.
"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi kepada wartawan di Semarang, Sabtu (20/6/2020).
Namun, Hendi tidak menyebutkan secara rinci jumlah tamu undangan dan tempat acara pernikahan yang dimaksud.
Baca: Inilah 9 Tips Aman Gowes di Jalanan Kota saat Pandemi Virus Corona
Baca: Kenali Gejala Palsu Covid-19, Bisa Bikin Orang Sehat Merasa Sakit, Ini Cara Mengatasinya
Kendati demikian, Hendi mengungkapkan penemuan kasus baru tersebut berawal setelah pelaksanaan acara pernikahan selesai.
Setelah pesta pernikahan tersebut selesai, satu per satu keluarga mulai sakit, bahkan ada yang sampai kritis dan akhirnya meninggal dunia.
"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelasnya.