Donald Trump geram lantaran mantan Penasihat Keamanan Nasional AS itu membeberkan berbagai informasi rahasia dalam bukunya.
Diberitakan Tribunnews.com, Menlu AS Mike Pompeo menuding Bolton sebagai pengkhianat.
"Saya belum membaca buku itu, tetapi dari kutipan-kutipan yang diterbitkan, John Bolton menyebarkan sejumlah kebohongan dan kepalsuan. Sangat menyedihkan dan berbahaya. John Bolton melakukan peran sebagai pengkhianat yang merusak Amerika," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, Jumat (18/6/2020)
Meski demikian, hakim di AS telah menolak permintaan Trump untuk menghentikan penerbitan memoar John Bolton, seperti diberitakan BBC, Sabtu (20/6/2020).
Baca: Gara-Gara Netflix dan Zoom, Presiden AS Donald Trump Marah Terhadap Pemerintah Indonesia, Ada Apa?
Hakim Pengadilan Distrik Washington DC Royce Lamberth tak menampik jika tulisan Bolton bisa 'melukai' negaranya sendiri.
Ratusan ribu eksemplar buku The Room Where It Happened telah dicetak dan siap didistribusikan Selasa mendatang.
Terkait hal ini, pengacara Departemen Kehakiman AS berpendapat Bolton melanggar kewajibannya untuk melakukan peninjauan prapublikasi.
Namun pihak Bolton melalui pengacaranya dengan tegas menolak klaim tersebut.
Mereka bersikeras telah melakukan peninjauan dengan seksama.
Meski Hakim Laberth menyimpulkan Bolton melanggar kewajiban untuk melakukan peninjauan, dia tetap menolak permintaan pemerintah.
"Dengan mengambil sendiri untuk menerbitkan bukunya tanpa mendapatkan persetujuan akhir dari otoritas intelijen nasional, Bolton mungkin memang telah menyebabkan negara mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," tulisnya.
Hakim menyinggung, meski penghentian dilakukan, salinan buku masih bisa beredar luas di internet.
Pengakuan mengejutkan dibuat oleh Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, seperti diberitakan Washington Post, Kamis (18/6/2020).
John Bolton mengklaim, Trump berafiliasi dengan Presiden China Xi Jinping agar menang dalam Pemilu AS.
Jika klaim ini benar, maka keadaan menjadi klise.
Pasalnya Trump dan Xi yang sering serang di media, justru punya hubungan khusus di belakang.
Baca: UU tentang Uighur Diteken oleh Donald Trump, Reaksi China: Kami Akan Ambil Tindakan Balasan
Pertama, John Bolton membahas soal pembelian produk pertanian AS oleh China.
Menurutnya, Trump meminta hal itu pada Xi Jinping dalam sebuah jamuan makan malam tahun lalu.