Hampir Dua Bulan Tanpa Penularan, Beijing Catatkan 158 Kasus Positif Covid-19 Baru dalam Sepekan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya.

Pasar grosir besar yang memiliki puluhan ribu pengunjung setiap hari.

Baca: China dan Amerika Serikat Disebut Bakal Lakukan Pertemuan Tingkat Tinggi di Hawaii, Upaya Damai?

Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya. (BAKER BESAR / AFP)

Dampak Covid-19 pada Ekonomi China

Memang penambahan kasus baru ini menjadi ketakutan tersendiri bagi China.

Apalagi ekonomi negara itu sudah terdampak Covid-19.

Tahun ini, China tidak akan menetapkan angka target pertumbuhan ekonomi, akibat adanya pandemi Covid-19.

Ini adalah pertama kalinya Beijing tidak memiliki target produk domestik bruto (PDB) sejak 1990, ketika pencatatan semacam ini dimulai.

Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada awal pertemuan parlemen tahunan negara itu, seperti diberitakan BBC.com, Jumat (22/3/2020).

Ekonomi China menyusut 6,8% pada kuartal pertama dari tahun lalu karena lockdown telah melumpuhkan bisnis.

"Ini karena negara kita akan menghadapi beberapa faktor yang sulit diprediksi dalam perkembangannya karena ketidakpastian besar mengenai pandemi Covid-19 dan lingkungan ekonomi dan perdagangan dunia," kata Perdana Menteri Li.

Meski demikian, pemerintah China berjanji akan mendukung pemulihan ekonomi di tengah kekhawatiran mengenai dampak pengangguran yang terjadi.

ILUSTRASI Suasana di China --- Foto ini diambil pada 7 April 2020 menunjukkan seorang anggota staf menyemprotkan desinfektan pada kereta peluru dalam persiapan untuk melanjutkan operasi setelah pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan untuk perjalanan keluar, di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mencabut kebijakan lockdown atau penguncian berbulan-bulan di epicntre coronavirus, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. STR / AFP (STR / AFP)

Baca: Peringatan Gelombang Kedua Covid-19 saat China Laporkan Kluster Baru Penyebaran Covid-19

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer