Ditanya Soal Target Tinggi Timnas, Shin Tae-yong Justru Sebut Peringkat FIFA Indonesia yang Jeblok

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjawab pertanyaan wartawan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (13/1/2020).

"Dan untuk Piala Dunia U-20 yang host-nya Indonesia, lolos dari grup sampai masuk empat besar (semifinal)."

"Jadi saya tanya apa kalian tahu Indonesia berapa peringkat FIFA?"

"Langsung saya jawab peringkat FIFA Indonesia adalah 173," ujarnya.

Target-target diatas sebenarnya masih realistis, apabila pihak PSSI juga mendukung penuh penyiapan dan pelatihan sumber daya untuk timnas Indonesia di berbagai jenjang demi mencapai target diinginkan.

Namun, seperti disebutkan oleh Shin Tae-yong, PSSI sendiri sering mengalami perubahan yang sangat cepat baik secara organisasi atau pun kebijakan yang mereka buat. Belum lagi kebijakan-kebijakan dari liga-liga di Indonesia yang secara tidak langsung akan berdampak pada kualitas pemain timnas.

Hal demikian sangat menggangu persiapan berbagai timnas jenjang usia, mengingat kualitas timnas juga dibentuk melalui program yang terarah, konsisten matang dan tentunya dukungan kompetisi liga yang profesional serta kompetitif.

Shin kecewa terhadap PSSI dan Indra Sjafri

Shin Tae-yong memang baru menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia selama kurang lebih enam bulan.

Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu diminta PSSI untuk menggantikan Simon McMenemy dalam menangani tim Garuda pada Januari 2020.

Ketika pertama kali ditawari menjabat juru taktik timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI memiliki visi dan komitmen yang bagus dalam membangun sepak bola nasional.

Baca: Ratu Tisha Mundur, PSSI Kecewa Tapi Tak Bisa Cegah, Bagaimana Nasib Persiapan Piala Dunia U20?

Baca: Ratu Tisha Mundur dari PSSI : Hati Saya Kalau Dibelah, Isinya Hanya Sepakbola

Baca: Jika Pandemi Corona Belum Surut di Akhir Mei, PSSI Siap Hentikan Total Liga 1 dan Liga 2 musim 2020

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), bersama calon pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (MEDIA RESMI PSSI)

Berkat kepercayaan itu, Shin Tae-yong pun mau menandatangani kontrak jangka panjang selama empat tahun bersama timnas Indonesia dan meninggalkan tawaran dengan gaji menggiurkan dari klub China.

Sayang setelah enam bulan berdinamika bersama PSSI dan timnas Indonesia, Shin Tae-yong justru merasa kecewa.

Kekecewaan itu diungkapkan oleh Shin Tae-yong ketika bertemu dengan media Korea Selatan, Naver Sports, di sebuah kafe di Gangnam, Seoul, pada Rabu (17/6/2020).

Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI justru tidak konsisten dalam memegang janji dan menyusun kebijakan untuk timnas Indonesia.

"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya," ucapnya seperti dilansir dari Naver Sports.

"Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," tambahnya.

Shin Tae-yong kemudian menyinggung mantan pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, yang dinilainya telah melakukan kesalahan ketika timnas U-19 Indonesia sedang melakukan training camp (TC) di Thailand pada Januari lalu.

Saat itu, diceritakan oleh Shin Tae-yong, Indra Sjafri pulang lebih dulu dari TC tim Garuda Nusantara tanpa izin dari pelatih kepala.

Namun yang membuat Shin Tae-yong lebih heran, alih-alih diberi sanksi, Indra Sjafri kini justru ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI.

"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.

Pelatih tim nasional U-23 Indonesia, Indra Sjafri, dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/3/2019). (Kompas.com)
Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer