Hal ini karena obat ini diklaim mampu melawan penyakit virus corona atau Covid-19.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, para ilmuan Inggris di Oxford University telah mengakui jika pasien yang mengkonsumsi Deksametason, risiko kematian berkurang sekitar sepertiga.
Bukan hanya itu saja, harga obat Deksametason juga murah.
Ahli virologi Steven Van Gucht mengatakan penelitian soal obat Deksametason untuk Covid-19 ini cukup menjanjikan.
Dilansir Tribunnesws wiki dari BBC, Deksametason mengurangi angka kematian paling terpengaruh oleh Covid-19 sampai sepertiganya.
Usai adanya pengumuman tersebut, pemerintah Inggris menjelaskan perawatan akan segera digunakan untuk merawat pasien terinfeksi virus corona.
Baca: Heboh Obat Dexamethasone yang Diklaim Bisa Sembuhkan Covid-19, Dokter Mata Ini Beri Peringatan
Baca: Ilmuwan Inggris Buktikan Obat Dexamethasone Ampuh Obati Pasien Covid-19, WHO Sambut Baik
"Dexamethasone adalah obat pertama yang telah diamati untuk meningkatkan kelangsungan hidup dalam kasus Covid-19," ujar para pemimpin Trial Recovery Inggris.
Mereka berpendapat, "satu dari delapan kematian dapat dicegah berkat perawatan ini pada pasien yang menjalani pernapasan buatan."
"Ini adalah terobosan besar dalam mencari cara baru untuk merawat pasien Covid," ucap Profesor Stephen Powis, direktur medis NHS, layanan kesehatan masyarakat Inggris.
"Manfaat bertahan hidup sangat penting pada pasien yang cukup sakit untuk membutuhkan oksigen dan untuk siapa deksametason sekarang harus menjadi pengobatan utama," ujar salah satu pemimpin studi Pemulihan, Peter Horby dari Oxford University.
"Dexamethasone tidak mahal, sudah ada di pasaran dan dapat segera digunakan untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia," katanya.
Anti Inflamasi
Obat Dexamethasone telah dimanfaatkan dalam banyak indikasi untuk efek anti-inflamasi yang kuat.
Dalam studi pemulihan, 2.104 pasien menerima perawatan ini (secara oral atau intravena) selama 10 hari.
Dibandingkan dengan 4.321 pasien lainnya yang belum menerimanya, para peneliti mendapatkan hasil bahwa pengobatan mengurangi angka kematian sebesar sepertiga pada pasien yang menggunakan ventilasi buatan.
Bukan hanya itu, kematian menurun seperlima pada pasien yang sakit parah yang menerima oksigen lewat masker tanpa intubasi.
Di lain sisi, perawatan tidak menunjukkan manfaat bagi pasien yang tidak memerlukan bantuan pernapasan.
Baca: Usai Dexamethasone, Kini Viral Povidone-Iodine Obat Luka Ampuh Bunuh Virus Corona, Ahli Jelaskan Ini
Steven Van Gucht belum bisa melihat studi itu sendiri.