TNI AD akan mengibarkan bendera setengah tiang selama sepekan.
Hal itu sebagai bentuk penghormatan TNI AD terhadap jasa Pramono Edhie Wibowo.
Baca: Pramono Edhie Wibowo
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo, seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat mulai hari Minggu (14/6/2020) selama 7 hari mengibarkan bendera setengah tiang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra Firdaus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu malam.
Rekam Jejak Pramono Edhie Wibowo di Dunia Militer
Baca: Ani Yudhoyono
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 5 Mei 1955.
Pramono Edhie Wibowo merupakan tokoh militer Indonesia.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD).
Ia lahir dari pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.
Pramono Edhie Wibowo merupakan saudara Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri Susilo Bambang Yudhoyono.
Pramono Edhie Wibowo memiliki istri yang bernama Kiki Gayatri Soepono.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dianugerahi anak yaitu Ayu Ratna Pratiwi dan Yusuf Putra Pramono.
Pendidikan dan Karier
Baca: Jenderal TNI (Purn) Mulyono
Pramono Edhie Wibowo merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1980.
Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, ia menjalan tugas sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha.
Tak butuh waktu lama bagi Pramono Edhie Wibowo untuk meniti karier yang lebih tinggi.
Tiga tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha.
Pada tahun 1995, Pramono kembali menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, ia ditugaskan sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus.
Berada di Kopassus, Pramono Edhie Wibowo kemudian menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996.