Demonstrasi di Amerika Serikat Belum Reda, Seorang Polisi Kembali Tembak Pria Berkulit Hitam Lagi

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Detroit terlihat memakai perlengkapan lengkap anti huru-hara di Randolph and Congress, untuk mengendalikan amuk massa yang memprotes kematian George Floyd. Foto diambil pada Jumat (29/5/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Demonstrasi menentang tindakan rasis seorang polisi kulit putih terhadap warga kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) belum juga surut.

Hampir di setiap kota/negara bagian Amerika Serikat, terdapat aksi protes atas kematian seorang bernama George Floyd dan menguatkan solidaritas menentang segala bentuk tindakan rasisme di negeri Paman Sam tersebut.

Demonstrasi banyak yang berakhir dengan kericuhan dan di beberapa kota berakhir dengan pembakaran gedung pemerintahan atau pertokoan.

Namun, belum reda kemarahan publik akibat tragedi meninggalnya George Floyd, publik Amerika Serikat lagi-lagi dibuat geram dengan aksi polisi yang menembak seorang berkulit hitam.

Sebuah gerai Wendy’s di jalan raya utama Atlanta dibakar pengunjuk rasa pada Sabtu (13/6/2020) lalu.

Mengutip Reuters, aksi itu dipicu oleh rekaman video penembakan seorang pria berkulit hitam oleh polisi berkulit putih di restoran cepat saji itu.

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan sebuah toko bir yang telah terbakar di dekat Kantor Polisi pada 28 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota, selama protes atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, yang meninggal setelah seorang petugas polisi menginjak lehernya. (kerem yucel / AFP)

Sebelum pembakaran, pengunjuk rasa terlebih dahulu menutup sebuah jalan raya utama tersebut.

Video ini akan memicu lebih banyak demonstrasi nasional.

Baca: Petugas Angkut Sisa Patung Christopher Columbus Pasca-Perusakan oleh Massa Demonstrasi George Floyd

Baca: Semakin Panas, Patung Christopher Columbus Dirobohkan di AS, Buntut Demonstrasi #BlackLivesMatter

Baca: Viral Video Perempuan Papua Ikut Demonstrasi di Amerika Serikat, Pidato hingga Teteskan Air Mata

Sebenarnya, sehari sebelum insiden pembakaran, Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms telah menerima pengunduran diri Kepala Polisi Erika Shields atas kematian Rayshard Brooks yang berusia 27 tahun pada Jumat malam.

Juru bicara kepolisian Carlos Campos mengonfirmasi Departemen Kepolisian juga telah memberhentikan petugas yang diduga menembak dan membunuh Brooks.

Petugas lain yang terlibat dalam insiden tersebut diberikan cuti administratif.

Pihak berwenang belum merilis nama kedua perwira itu.

Gambar di televisi lokal menunjukkan restoran terbakar selama lebih dari 45 menit sebelum petugas pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api.

Petugas pemadam kebakaran dilindungi oleh barisan petugas polisi.

Pada saat itu bangunan itu menjadi puing-puing hangus tepat di sebelah sebuah pompa bensin.

Demonstran lain berbaris ke Interstate-75, menghentikan lalu lintas, sebelum polisi menggunakan barisan mobil patroli untuk menahan mereka.

Kerusuhan Meletus di Minnesota, AS, Buntut tewasnya warga kulit hitam, George Floyd di tangan polisi (SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

"Saya tidak percaya bahwa ini adalah penggunaan kekuatan maut yang dapat dibenarkan dan telah menyerukan agar petugas segera diberhentikan," kata Bottoms pada konferensi pers sore.

Brooks adalah ayah dari seorang putri kecil yang merayakan ulang tahunnya pada hari Sabtu, kata pengacaranya.

Kematiannya akibat peluru polisi terjadi setelah lebih dari dua minggu demonstrasi di kota-kota besar di seluruh Amerika Serikat atas nama George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang meninggal pada 25 Mei di bawah lutut seorang petugas kepolisian Minneapolis.

Protes jalanan pecah di Atlanta pada Sabtu di dekat lokasi penembakan, dengan lebih dari 100 orang menyerukan agar petugas didakwa secara pidana dalam kasus ini.

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer