Penelitian Terbaru, Mutasi Sebabkan Virus Corona Lebih Mudah Menginfeksi Manusia

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah)

Peneliti lain telah menduga ini.

Pada bulan April, Bette Korber dari Los Alamos National Laboratory dan rekan-rekannya mempublikasikan keprihatinan mereka, juga tentang BioRxiv, menyebut mutasi D614G sebagai "keprihatinan mendesak" karena sejauh ini menjadi strain yang paling umum menyebar di Eropa dan AS.

Ketegangan dominan

"Itu mulai menyebar di Eropa pada awal Februari, dan ketika diperkenalkan ke daerah baru dengan cepat menjadi bentuk yang dominan," tulis mereka.

Tetapi diperlukan penelitian lebih banyak untuk menunjukkan bahwa itu bukan kecelakaan yang menyebabkan virus dengan mutasi D614G menjadi bentuk yang paling umum.

Haseltine mengatakan tim Scripps menunjukkan ini dalam tiga percobaan terpisah.

"Mereka mengukur ini dalam tiga cara yang sangat elegan, bukan hanya satu," katanya.

Mutasi memungkinkan virus tidak hanya untuk menempel ke sel dengan lebih mudah, tetapi untuk memasukkannya dengan lebih mudah.

Ketika virus menginfeksi, mereka membajak sel korban mereka dan mengubahnya menjadi pabrik virus, memompa salinan demi salinan virus corona.

Baca: Sindrom Inflamasi Langka Serang Anak-anak di Eropa dan AS, Diduga Terkait dengan Covid-19

Baca: Brasil Putuskan Berhenti Mempublikasikan Angka Kematian Akibat Covid-19 di Negaranya, Apa Alasannya?

Pertama-tama mereka harus menemukan jalan ke sel untuk melakukan ini.

Korber, yang memiliki analisis berbeda dalam pertimbangan untuk publikasi, mengatakan "senang melihat hasilnya," tetapi tidak berkomentar lebih jauh kepada CNN.

Haseltine mengatakan implikasinya penting.

Peneliti lain berharap bahwa virus corona tidak akan terbukti rentan terhadap mutasi seperti virus lain yang menggunakan RNA dan bukan DNA sebagai bahan genetik mereka.

Influenza, yang terkenal karena mutasinya, adalah virus RNA.

"Itu berarti bahwa kita harus waspada terhadap perubahan konstan," kata Haseltine.

"Virus ini akan merespons apa pun yang kita lakukan untuk mengendalikannya. Kami membuat obat, itu akan melawannya. Kami membuat vaksin, itu akan mencoba untuk mengatasinya. Kami tinggal di rumah, itu akan untuk mencari cara bagaimana tinggal lebih lama, "katanya.

(Tribunnnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer