Wali Kota Boston AS Marty Walsh Kutuk Aksi Pemenggalan Kepala Patung Christopher Columbus

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Boston Amerika Serikat, Marty Walsh (kiri) mengutuk aksi pemenggalan dan perusakan kepala patung Christopher Columbus

Perobohan patung Columbus ternyata tak hanya dilakukan massa di Kota Boston.

Kemudian di Richmond, Virginia, para pengunjuk rasa merobohkan patung Columbus lainnya.

Mereka membakar dan melemparkannya ke danau.

Baca: Khawatir Covid-19, Jubir Demonstrasi #BlackLivesMatter di Skotlandia Ajak Aksi Melalui Internet

Baca: Ribuan Warga Skotlandia Padati Jalanan Protes Tuntut #BlackLivesMatter dan Suarakan Anti-Rasisme

Baca: Pengacara Benjamin Crump: George Floyd Tidak Dibunuh oleh Covid-19, namun Rasisme dan Diskriminasi

Baca: Upacara Peringatan George Floyd Digelar di Minneapolis AS, Mengheningkan Cipta 8 Menit 46 Detik

Sementara patung Columbus lainnya di Saint Paul, Minnesota juga tak luput dari kemarahan massa.

Melansir The States Man, para massa yang merobohkan patung Columbus berangkat dari seruan anti penjajahan dan perbudakan.

Mereka kemudian dilaporkan menyapu bersih segala simbol-simbol tersebut dengan slogan anti-rasisme, menurut kepolisian setempat.

Insiden ini merupakan buntut aksi besar-besaran atas pembunuhan George Floyd di tangan seorang polisi berkulit putih di Minneapolis.

Diketahui isu rasial di Amerika Serikat bukanlah barang baru.

Isu sensitif yang telah hadir sejak lama ini turut membentuk konstitusi Amerika Serikat sebagai negara federal hingga saat ini.

Kontroversial Patung Columbus di Boston

Patung Christopher Columbus di Boston yang berdiri di pusat kota Boston disebut telah kontroversial sejak lama.

Patung ini dilaporkan juga pernah dirusak sebelumnya.

Baca: 5 Potret Lukisan di Museum Fitzwilliam Inggris Diubah Memakai Masker, Ada Apa?

Baca: Wali Kota Bristol Inggris Marvin Rees: Saya Minta Semuanya untuk Melawan Rasisme dan Ketidakdilan

Baca: Patung eks PM Inggris Winston Churchill Dicoret Grafiti Selama Aksi #BlackLivesMatter di London

Kronologi perobohan patung itu diungkap oleh polisi.

Kepada media lokal, polisi menerangkan bahwa pada Selasa malam (9/6/2020), anggotanya telah diperingatkan akan ada aksi tersebut.

Sampai berita ini dibuat, kepolisian sedang melakukan investigasi atas perbuatan yang dinilai bersangkutan dengan vandalisme tersebut.

Namun, polisi menyatakan belum menangkap satu orang pun.

Diwawancara terpisah, seorang warga menyebut bahwa aksi yang dilakukan massa pantas dilakukan.

"Berangkat dari protes Black Lives Matter, saya pikir hal yang baik untuk memanfaatkan momentum ini," katanya kepada media.

"Sama seperti orang kulit hitam di negara ini, banyak warga pribumi yang ikut dianiaya. Saya pikir gerakan ini cukup kuat dan sangat simbolis," tambahnya.

Diketahui banyak negara bagian di Amerika serikat telah mengganti peringatan 'Columbus Day' setiap bulan Oktober dengan hari libur resmi yang ditujukan untuk penghormatan bagi masyarakat adat.

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer