Kabar Baik, Pemerintah Ungkap RI Mampu Produksi Vaksin Virus Corona, Ini Waktu Imunisasi Massalnya

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma, Yudha Bramanthi memberi penjelasan saat memandu para delegasi negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) saat meninjau ruang pengemasan produk vaksin PT Bio Farma di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (23/11/2018). Dalam kunjungannya ke PT Bio Farma, para delegasi perwakilan industri nasional serta dari badan POM di negaranya itu meninjau produksi, fasilitas pengemasan vaksin, dan proses fungsi pengawasan yang sudah memenuhi standar WHO.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar baik, pemerintah ungkap Indonesia mampu menghasilkan vaksin virus corona.

Di tengah bertambahnya kasus psoitif virus corona di Indonesia setiap harinya, kini ada kabar positif tentang penyebaran wabah virus covid-19 di Indonesia.

Pemerintah baru-baru ini menyatakan bahwa Indonesia mampu menghasilkan vaksin virus Corona.

Kabar tersebut disampaikan oleh pemerintah melalui Menristek Bambang PS Brodjonegoro.

Meski demikian, pemerintah masih belum menjamin distribusi vaksin tersebut kepada seluruh masyarakat.

Selain itu tentunya vaksin virus corona tersebut juga tidak akan diberikan secara cuma-cuma.

Baca: 3 Strain Virus Corona di Indonesia Belum Terkategorisasi, Menristek: Indonesia Perlu Vaksin Khusus

Baca: Hasil Uji Coba Klinis Kedua Aman, China Bersiap Produksi Massal Vaksin Covid-19 Jelang Akhir 2020

Dikutip dari Kontan.co.id, pernyataan membahagiakan sekaligus mengejutkan disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro.

Bambang menyampaikan bahwa sebenarnya Indonesia mampu menghasilkan vaksin Virus covid-19.

Namun, vaksin virus Corona itu baru bisa dipakai secara masal tahun depan.

Bambang menyampaikan kabar itu saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6/2020) sore.

Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN.

Serta perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.

Dikutip dari situs Kemristek, Bambang menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin virus Corona untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.

Bambang memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atau vaccine seed khusus untuk strain Coronavirus di Indonesia sudah ada.

Tetapi, satu kendala masih harus diselesaikan kembali, yakni penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi secara massal.

Ilustrasi vaksin virus corona (Fresh Daily)

Penggunaan secara massal baru bisa dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.

“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi."

"Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar. Untuk Indonesia kita ada 260 juta (penduduk) jadi kita buat vaksin antara separuh sampai dua per tiga penduduk yang harus divaksin. Berarti vaksin yang dibutuhkan antara 130 sampai 170 juta."

Baca: Peneliti Nilai Vaksin Covid-19 Tak Bisa Beri Kekebalan dalam Jangka Panjang, Benarkah?

"Itu belum menghitung boosternya. Kalau kita divaksin, itu sekali vaksin belum tentu imun kita muncul sehingga harus ada boosternya sampai imun muncul.

Tentu saja setiap orang berbeda, ada yang sekali vaksin langsung muncul. Ada yang tidak muncul-muncul,” ungkap Menteri Bambang.

Halaman
12


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer