Kasus Positif Covid-19 Capai 181 Ribu, India Tetap Longgarkan Lockdown, Hotel Mulai Buka 8 Juni

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama lockdown di New Delhi, 15 April 2020. India mulai melonggarkan lockdown meski kasus positif covid-19 terus bertambah dan kini sudah mencapai 181 ribu kasuss per 31 Mei 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - India mulai melonggarkan lockdown meski masih ada catatan kasus baru Covid-19.

Negara itu akan mulai membuka restoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah, pada 8 Juni 2020.

Pembukaan itu menandai diberlakukannya pelonggaran tahap pertama dari total tiga tahapan, seperti diberitakan BBC.com.

Kebijakan ini diambil justru setelah India mencatat penambahan kasus tertinggi dalam sehari, yaitu delapan ribu kasus baru pada hari Sabtu.

Hingga berita ini ditulis, total India sudah mencatat lebih dari 181 ribu kasus dan 5.000 kematian.

India telah menerapkan pembatasan ketat demi menekan laju penularan Covid-19.

Data resmi menunjukkan keputusan itu berhasil mencegah hilangnya antara 37.000 hingga 78.000 jiwa.

Namun kebijakan ini harus dibayar mahal.

Lockdown berdampak buruk pada ekonomi India dan mendorong lahirnya banyak pengangguran.

Baca: Kematian Covid-19 di India Lampaui China, Ini 10 Negara dengan Kasus Positif Terbanyak di Dunia 

Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di New Delhi pada 15 April 2020. (Prakash SINGH / AFP)

Pemerintah Tegaskan Tetap Ada Pembatasan

Diberitakan sebelumnya, terkait pembukaan ekonomi pemerintah menegaskan tetap akan ada pembatasan.

Penerbangan, kereta api, lembaga pendidikan, layanan metro, restoran, bar, bioskop dan kompleks perbelanjaan akan tetap ditutup.

Restoran sekarang akan diizinkan untuk mengoperasikan layanan takeaway, sementara kompleks olahraga dan stadion dapat menjadi menyelenggarakan acara tanpa penonton, kata kementerian dalam negeri.

Dan untuk pertama kalinya sejak kuncian diumumkan, mobil pribadi dan bus sekarang dapat beroperasi di kota-kota besar dan juga melintasi perbatasan negara jika mereka memiliki izin.

Perjalanan dengan kendaraan pribadi telah diizinkan sebelumnya, tetapi para pengemudi tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

Para pengemudi sering kali dihentikan di pos pemeriksaan polisi dan ditanya ke mana tujuan mereka.

Pemerintah memberikan wewenang kepada pihak setempat.

ILUSTRASI - Buruh migran mengantri untuk naik kereta api khusus menuju Agra di negara bagian Uttar Pradesh selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai langkah pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Stasiun Kereta Api Sabarmati di pinggiran Ahmedabad pada 2 Mei 2020. (SAM PANTHAKY / AFP)

Baca: Kabarnya Diringkus di India terkait Vaksin Covid-19, Berikut Fakta Kabar Bill Gates Sebenarnya

Terserah masing-masing pejabat negara untuk memutuskan apakah mereka ingin mengizinkan pelonggaran pembatasan atau melanjutkan dengan aturan sebelumnya.

Sebagai catatan, tak satu pun kebijakan pelonggaran bisa berlaku di "zona penahanan", yaitu daerah dengan jumlah kasus sangat tinggi di mana perimeter telah dikenakan untuk memastikan tidak ada yang masuk atau pergi kecuali dalam keadaan darurat.

Apakah ada relaksasi lain?

ILUSTRASI - Para pengunjung kedapatan berjalan-jalan di Rishikesh India utara. (Twitter via SCMP) (SCMP)

Baca: Langgar Aturan Lockdown, 10 Turis di India Dapat Hukuman Tak Biasa: Menulis ‘Saya Menyesal’ 500 Kali

Sebelum ini, pemerintah telah melonggarkan aturan untuk memungkinkan pertanian dan bisnis terkait untuk dibuka kembali dan beroperasi.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer