Serikat Guru Minta Tak Geser Tahun Ajaran Baru, Lebih Pilih Perpanjangan Pembelajaran Jarak Jauh

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi siswa sekolah - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) minta tak geser Tahun Ajaran Baru 2020/2021 ke Januari 2021, lebih sarankan perpanjangan Pembelajaran Jarak Jauh.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas di hampir seluruh bidang harus menyesuaikan diri dengan keadaan.

Tak terkecuali bidang pendidikan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pembelajaran jarak jauh pun mulai diberlakukan.

Hal ini membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus menyesuaikan dan membuat kebijakan baru untuk kegiatan belajar mengajar di rumah.

Sebelumnya, diketahui sekolah di Indonesia telah diliburkan sejak bulan Maret 2020 lalu dan menggantinya dengan belajar dari rumah.

Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Namun, hingga kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim belum memutuskan kapan sekolah akan kembali dibuka.

Nadiem Makarim mengimbau Masyarakat Indonesia bekerja di rumah melalui video diunggah YouTube KEMENDIKBUD RI, Senin (17/3/2020). (YouTube/KEMENDIKBUD RI)


Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Akan Berikan Mekanisme dan Syarat Pembukaan Sekolah Pekan Depan

Baca: Kemendikbud Berencana Buka Sekolah, Bakal Ada Sederet Aturan Ini untuk Cegah Penularan Covid-19

Melihat hal ini, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menyarankan pada Kemendikbud agar menggeser tahun ajaran baru sekolah ke bulan Januari 2021.

Penggeseran tahun ajaran baru hingga tahun depan, menurut Muhammad Ramli, bisa diterapkan lantaran situasi saat ini yang masih belum pasti.

"Dalam kondisi ketidakpastian ini, tak banyak yang bisa dilakukan karena terjadi ketidakpastian dalam perencanaan dan kinerja dunia pendidikan kita.

Ketidakpastian inilah yang memicu IGI menuntut Kemdikbud agar memberikan kepastian agar tahun ajaran baru digeser ke bulan Januari," ujar Ramli melalui keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Namun, tampaknya wacana ini tidak diamini oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

FSGI menilai, wacana pembukaan sekolah pada pertengahan Juli 2020 agar dipikirkan matang-matang serta memerhatikan data terkait penanganan Covid-19 di tiap wilayah.

Jika penyebaran Covid-19 masih tinggi, menurut FSGI, pilihan untuk memperpanjang metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pilihan terbaik.

Namun, FSGI menyebut, tak perlu ada penggeseran Tahun Ajaran Baru 2020/2021.

Baca: Orangtua Murid Mengaku Resah Jika Sekolah Dibuka Kembali pada Tahun Ajaran Baru di Tengah Covid-19

Baca: Penerapan New Normal untuk Sekolah, Kemen PPPA Sarankan Hilangkan Jam Istirahat, Belajar 4 Jam

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Satriawan Salim.

“Artinya Tahun Ajaran Baru tetap dimulai pertengahan Juli, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hanya pembelajaran dilaksanakan masih dengan metode PJJ,” tutur Satriawan Salim, dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Satriwan mengatakan, untuk memastikan kondisi benar-benar aman, pilihan untuk memperpanjang PJJ bisa dilakukan satu semester ke depan.

Satu semester tersebut terhitung dari bulan Juli hingga akhir Desember 2020 atau setidaknya sampai pertengahan semester ganjil (akhir September).

Satriawan lalu mencontohkan peristiwa yang terjadi di sejumlah negara setelah dibukanya kembali aktivitas belajar di sekolah.

Halaman
12


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer