Semakin Panas, Sejumlah Kru CNN Ditahan Polisi saat Meliput Kerusuhan di Kota Minneapolis, Minnesota

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Kru CNN ditahan kepolisian saat meliput kerusuhan di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat

Di Los Angeles, di mana ada ketegangan antara aparat dengan warga kulit hitam, pengunjuk rasa berbaris pada Rabu (27/5) di pusat kota.

Massa juga dilaporkan memblokir jalan tol utama.

Para aktivis berencana mengadakan rapat umum Jumat di pusat kota Washington dekat Gedung Putih.

Baca: Bukan Wuhan China atau Amerika Serikat, Ahli Prediksi Tempat Ini Jadi Sarang Corona Terbesar Dunia

Baca: Yakin Virus Corona Buatan Laboratorium di Wuhan, Amerika Serikat Akan Minta Tanggung Jawab China

Malam Kedua Kekerasan

Memasuki malam kedua aksi kerusuhan massa di Minnesota, para pejabat setempat menyerukan perdamaian.

Seorang anggota kongres, Betty McCollum -perwakilan distrik ke-4 Minnesota, mencakup wilayah St. Paul dan pinggiran kota, akhirnya mengeluarkan pernyataan.

"George Floyd mati dengan sia-sia. Kita semua mengenangnya dan harus menghormatinya dengan tindakan terpuji, kemanusiaan, dan perilaku tanpa kekerasan. Sebagai warga Minnesota, kita harus bersatu melawan rasisme, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Dan, meski ada kemarahan, kita harus sanggup bersama dalam damai," kata Betty.

Sementara itu, senator AS, Amy Klobuchar berkomentar melalui Twitter merespons insiden kerusuhan.

Perempuan politisi partai Demokrat ini mengakui adanya kemarahan dan kesedihan dari warga Minnesota.

Namun, Amy memohon untuk berhenti saling menyakiti satu sama lain.

Di lain hal, anggota Kongres, Ilhan Omar, senator perwakilan distrik ke-5 Minnestoa, yang mencakup seluruh wilayah Minneapolis, mengungkapkan kekecewaannya dalam sebuah tweet.

"Saya patah hati.

Ngeri pada kematian George Floyd yang sia-sia, seorang pria kulit hitam tak berdosa lain yang dibunuh oleh polisi di wilayah kita.

Frustrasi bahwa kita terus menemukan diri kita dalam posisi ini.

Marah bahwa keadilan tampaknya masih di luar jangkauan.

Kemarahan kita adil.

Kemarahan kita dibenarkan.

Dan prioritas kita sekarang harus saling melindungi.

Kekerasan hanya menghasilkan kekerasan.

Semakin banyak kekuatan hanya akan menyebabkan lebih banyak nyawa yang hilang dan kehancuran yang lebih banyak.

Kita harus memprioritaskan keamanan komunitas kita.

Kita dapat membangun kembali, tetapi kita tidak dapat menghidupkan kembali." tulisnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer