Puncak Kedua Pandemi Covid-19 Dinilai Lebih Berbahaya, Adakah Cara untuk Meredamnya?

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah negara di dunia mulai melakukan buka tutup kebijakan pembatasan sosial COVID-19. Langkah uji coba ini dilakukan untuk memperbaiki perekonomian negara. Foto: Seorang perempuan mengenakan masker dan mengendarai sepeda di Hollywood Blvd yang sepi di tengah pandemi virus corona pada 15 April 2020 di Los Angeles, California.

Adakah cara untuk meredamnya?

Dr. Kelen menjelaskan, infeksi virus corona bakal terus terjadi selama vaksin belum ditemukan.

Ia mengatakan, selama vaksin belum ditemukan dan orang-orang memutuskan untuk lebih sering keluar rumah, maka kasus virus corona akan kembali tumbuh.

“Itu hanya masalah membiarkan penyakit "membakar masyarakat dengan sangat cepat" selama beberapa bulan atau memperpanjang waktu yang dibutuhkan virus corona untuk menyebar,” katanya.

Seorang pria mengendarai sepedanya melewati seorang wanita yang memakai masker pada 15 April 2020 di Brussels, karena lockdown ketat telah dilakukan selama lima minggu terakhir untuk menghentikan penyebaran COVID-19 (JOHN THYS / AFP)

Skenario terakhir ini akan memberikan beberapa waktu untuk pengembangan vaksin dan menghalangi peningktan jumlah pasien di rumah sakit sehingga mereka tidak akan terbebani.

"Kedengarannya kita berada di ruang terkunci, ingin keluar," kata Schaffner.

"Kami berharap, pintu keluar dari kamar yang terkunci itu adalah vaksin. Tetapi sementara itu, kita tidak bisa hanya berpuas diri."

Kita dapat mengandalkan satu vaksin yang siap pada musim gugur - vaksin flu untuk musim flu 2020-2021 .

Lebih penting dari biasanya untuk mendapatkan vaksinasi tahun ini, Kelen dan Schaffner berkata.

Baca: Meski Uji Coba Belum Selesai, China Berencana Gunakan Vaksin Virus Corona Akhir Tahun Ini

Baca: Rutin Dikonsumsi Donald Trump, Hidroksiklorokuin Disebut Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

Jika lebih banyak orang terlindungi dari flu, mereka akan terlindungi dari setidaknya satu virus pernapasan parah, yang dapat menyelamatkan mereka dari perjalanan ke rumah sakit.

"Vaksin ini tidak sempurna, tetapi masih dapat mencegah banyak infeksi dan membuat infeksi lain tidak terlalu parah," kata Schaffner.

Kelen dan  Schaffner mengatakan bahwa tidak mungkin bisnis akan tutup secara massal lagi seperti yang terjadi pada musim semi, dan lebih banyak tempat umum seperti sekolah dan tempat ibadah akan dibuka kembali.

Itu, ditambah dengan musim flu, dapat membuat virus corona mudah beredar di masyarakat.

Mereka pun menyararankan berbagai pihak untuk memperketat upaya mitigasi pencegahan penularan virus corona.

Di antaranya, sebisa mungkin tinggal di rumah kecuali untuk sangat mendesak, mengenakan masker saat berada di luar rumah, dan menjaga jarak setidaknya dua meter dengan orang lain.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer