Hal ini dilakukan sebab, menurut data yang ada, laju pertumbuhan kasus Covid-19 baru di Kota Bekasi relatif rendah.
Penerapan new normal ini mungkin saja akan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 baru, karena masyarakat kembali beraktivitas di tempat umum seperti biasa.
Baca: Kota Bekasi akan Segera Terapkan New Normal, Sejumlah Tempat Ibadah Siap Dibuka Kembali
Hal yang berbeda hanya masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan imbauan pemerintah.
Namun, saat disinggung mengenai kemungkinan lonjakan kasus baru akibat penerapan new normal, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku tak khawatir seperti dilansir TribunnewsWiki.com dari Kompas.com.
Pria berusia 56 tahun ini meyakinkan bahwa pihak Pemerintah Kota Bekasi mampu mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang.
Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang? Kecuali awal-awal,” tutur Rahmat di Bekasi, Rabu (27/5/2020).
Baca: Dipanggil Jokowi ke Istana, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi cuma Pakai Kaos Oblong dan Sepatu Boots
Wali Kota Bekasi mengklaim kini kasus Covid-19 di Kota Bekasi telah berkurang, apalagi angka reproduksinya mencapai 0,71.
Dengan demikian, Rahmat yakin, sangat wajar jika Kota Bekasi menerapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal.
Menurut Rahmat Effendi, penurunan jumlah kasus di Kota Bekasi membuat kota ini bisa kembali melakukan aktivitasnya dengan kehidupan tatanan baru atau new normal.
“Kita tinggal 12 orang (positif Covid-19).
Artinya, kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive.
Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja,” tutur Rahmat.
Meskipun nantinya penerapan new normal dimulai, Rahmat mengatakan, protokol pembatasan sosial masyarakat akan tetap dilakukan.
Baca: Berkurang 2, Ini Daftar 8 Wilayah Zona Hijau Covid-19 yang Tersisa di Bekasi
Selain itu, seiring dengan penerapan new normal nantinya, pihak Pemkot Bekasi juga akan tetap memeriksa warganya secara berkala terkait Covid-19.
Dengan begitu, penyebaran Covid-19 warga Kota Bekasi bisa dilacak (tracing) dengan cepat.
Kini Pemkot Bekasi masih memiliki 7 ribu rapid test dan 3 ribu kit PCR yang digunakan untuk memeriksa penyebaran Covid-19.
Baca: Data Pemkot Bekasi Belum Valid, Warga Perumahan Pemilik Dua Mobil Terima Bantuan Sosial PSBB
Baca: Banyak Warga yang Masih Langgar PSBB, Pemkot Bekasi Berlakukan Tes PCR Di 6 Titik Perbatasan Kota
“Masih banyak kita punya 7 ribuan rapid (test), kurang nanti kita bisa beli lagi.