Retno meminta pemerintah untuk tidak gegabah dan buru-buru menerapkan new normal di bidang pendidikan, khususnya di sekolah.
Retno Listyarti menolak new normal untuk sekolah dilakukan dalam waktu dekat karena risiko dan kasus virus Corona masih tinggi.
Retno Listyarti mengungkapkan masih banyak kendala yang akan dihadapi siswa.
Menurutnya, kendala itu ada pada diri pribadi murid.
Ia mempertanyakan bagaimana langkah yang bisa dilakukan sekolah untuk penerapan protokol kesehatan guna mengatur siswa yang sifatnya masih anak-anak.
Baca: Dinas Pendidikan DKI Jakarta Terbitkan Kalender Pendidikan & Jadwal Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021
Baca: Jika Sekolah Kembali Dibuka Saat New Normal, Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dilakukan
Dirinya kemudian menggambarkan kondisi kerumunan yang akan terjadi di sekolah, khususnya di kantin.
Retno juga menanyakan apakah siswa benar-benar bisa disiplin untuk physical distancing, termasuk menggunakan masker.
Menurutnya, hal itu tentunya akan sulit untuk dipantau.
Ia lantas menyinggung kasus yang terjadi pada orang dewasa, seperti yang diketahui masih banyak yang melanggar, apalagi untuk anak-anak.
"Lalu bagaimana dengan jaga jarak, kemudian kantin, kantin enggak boleh buka, anak-anak harus membawa bekal sendiri karena kantin sering menjadi tempat kerumunan," ujar Retno.
"Lalu apakah anak-anak kita selama di rumah sudah biasa pakai masker, ini kan juga harus dilatih menggunakan masker," jelasnya.
"Kita orang dewasa saja suka merasa tidak nyawan, apalagi anak-anak."
Maka dari itu, hal-hal tersebut diharapkan bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan sektor-sektor penunjang lainnya.
Dampaknta tak main-main, khawatir malah jadi klaster baru
Selain itu juga memastikan kondisinya sudah cukup aman untuk membuka kembali sekolah.
Retno tidak ingin sekolah justru menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.
"Ini yang penting sebenarnya nanti dipersiapkan oleh Kemdikbud, oleh dinas-dinas pendidikan petakan sekarang," harapnya.
"Selain tadi ya kewenangan di gugus covid terkait sudah zero kasus, pastikan zero kasus kalau tidak zero kasus sekolah berpotensi menjadi kluster baru."
Baca: Begini Tahapan New Normal yang Akan Dimulai 1 Juni 2020, Kapan Sekolah dan Tempat Ibadah Dibuka?
Lebih lanjut, ketika kemungkinan itu terjadi, maka masalah baru adalah cara penanganananya.