Fakta-fakta Cuitan Dokter yang Viral di Twitter Tentang Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi trending topic di Twitter

Sementara itu, pihak rumah sakit juga telah memberi sanksi kepada yang bersangkutan sesuai peraturan dan prosedur di rumah sakit.

Dewa juga mengatakan jika pernyataan sang dokter tentang bantuan Pemkot Surabaya ke RS Royal Surabaya itu tidak benar.

Pemkot Surabaya, menurutnya, sudah menurunkan bantuan ke RS Royal Surabaya terkait dengan penanganan Covid-19 di sana.

Dewa pun menegaskan jika pernyataan sang dokter tidak valid dan hanya berupa pendapat pribadi yang bersangkutan karena tidak ada data yang bisa ditunjukkan.

Klarifikasi

Setelah viral dengan utasnya tersebut, akun @cakasana pun membuat klarifikasi terkait dengan pendapatnya tersebut.

Ia menjelaskan jika rumah sakit tempatnya bekerja mendapat bantuan dari pemerintah, berupa APD.

Bantuan tersebut didapatkan baik dari Pemkot Surabaya maupun dari Pemprov Jatim.

Akun tersebut juga meminta maaf atas kesalahan informasi yang dia perbuat.

"Klarifikasi: Baru ngobrol sama orang RS dan saya dapat beberapa info akhirnya. Untuk di RS saya bekerja sendiri, kami dapat bantuan dari semua pihak (Pemkot, pemprov, dan pihak2 lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu). Untuk ini saya harus minta maaf. Ada kesalahan," tulis akun tersebut

Namun, dokter bernama Aditya C Janottama tersebut tidak bisa memastikan jumlah bantuan yang telah diterima pihak rumah sakit.

Tanggapan Pemkot Surabaya

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, memastikan, pihaknya telah membagikan sebanyak 82.651 buah APD kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda. Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," kata Fikser di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Tim medis menggunakan APD lengkap saat menunjukan ruang isolasi pasien corona di RSU dr Slamet Garut, beberap waktu lalu (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Fikser mengaku kecewa dengan cuitan yang ditulis oleh sang dokter dengan nama akun @cakasana di Twitter.

Ia berharap jika yang bersangkutan bisa datang langsung dan mengutarakan kritik dan saran terhadap penanganan Covid-19 di Surabaya.

Karena utas yang viral tersebut, akhirnya banyak pihak yang salah paham.

"Jadi, kami sangat menyayangkan kalau itu disampaikan di media sosial karena akhirnya akan menimbulkan persepsi atau pemahaman yang keliru di masyarakat. Kasihan yang terlibat di dalam penanganan ini begitu banyak orang, termasuk dari medis, teman-teman beliau juga,” kata dia.

Fikser memastikan, seluruh kegiatan penanganan wabah corona di Surabaya telah terdokumentasi dan tercatat dengan baik.

"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu,"

"Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," ujar dia.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Ghinan Salman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Cuitan Dokter soal Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Fakta Lengkapnya "



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer